Skripsi Hama dan Penyakit Tana
Efektifitas Herbisida Penokxulam Terhadap Pengendalian Gulma dan Hasil Tanaman Padi (Oriza sativa L.) Dengan Sistem Tanam Benih Langsung
RINGKASAN
MIZWAR (E 281 10 183). Efektifitas Herbisida Penokxulam Terhadap Pengendalian Gulma dan Hasil Tanaman Padi (Oriza sativa L.) dengan Sistem Tanam Benih Langsung yang Telah Dilakukan Di Desa Tolai, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. (Dibimbing Oleh Mahfudz dan Ichwan S. Madauna)
Tanaman Padi varietas Jenis “Mikongga” mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai tanaman pangan yang lebih baik lagi. Kebijaksanaan pemerintah mengenai diversifikasi pangan dan semakin sempitnya lahan subur di Sulawesi Tengah, akan memberikan peluang yang besar dalam pangembangan tanaman ini di Desa Tolai, Kecamatan Torue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari Efektifitas Herbisida Penoxulam Terhadap Pengendalian Gulma dan Hasil Tanaman Padi Dengan Sistem Tanam Benih Langsung. Penelitian ini menggunakaan rancangan acak kelompok (RAK) dengan enam perlakuan yaitu: tanpa aplikasi herbisida penokxulam, herbisida penokxulam 1,2 ml/plot, herbisida penokxulam 1,8 ml/plot, herbisida penokxulam 2,4 ml/plot, herbisida penokxulam 5 ml/plot, herbisida penokxulam 12 ml/plot. Dimana setiap perlakuan diulang empat kali sehingga terdapat 24 unit percobaan. perlakuan yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan uji beda nyata jujur (BNJ) taraf 5%. Parameter pengamatan pada komponen pertumbuhan meliputi keracunan pada tanaman padi, hal ini ditunjukkan bahwa hasil persentase tertinggi keracunan pada perlakuan herbisida penokxulam 12 ml/plot mencapai 15.00% pada 7 HSA. Kematian biomas gulma dibandingkan dengan kontrol, hal ini ditunjukkan bahwa hasil kematian terbanyak pada 7, 14, 28 HSA yaitu gulma spesies Echinochloa, Ludwigia, Cyperus difformis, Cyperus iria dan Leptochloa. Jumlah gulma jenis dalam 1 m2 yang dominan yaitu Fimbristylis. Berat segar gulma dalam 1 m2, hal ini ditunjukkan gulma yang terberat yaitu pada gulma Fimbristylis, Monochoria, Sponochloa. Komponen hasil meliputi jumlah malai tiap rumpun, hal ini ditunjukkan bahwa yang terbanyak pada perlakuan herbisida penokxulam 12 ml/plot yaitu 13,81. Panen harus dilakukan bila bulir padi sudah cukup dianggap masak 90% dengan ciri-ciri seluruh tanaman tampak kuning, dari semua bagian tanaman, hanya bulu-bulu sebelah atas yang masih hijau dengan isi gabah sudah keras, tetapi mudah pecah dengan kuku, stadia masak kuning terjadi 7 hari setelah stadia masak susu. Pada penelitian ini perlakuan herbisida penokxulam dengan beberapa dosis berbeda yang baik dan efektif mengendalikan gulma dan memberi efek keracunan pada tanaman padi dengan kondisi tergolong ringan dan dapat diterima oleh petani setempat yaitu pada perlakuan H3 (herbisida penokxulam 1,8 ml/plot) dan H4 (herbisida penokxulam 2,4 ml/plot).
Tidak tersedia versi lain