Skripsi Budidaya Pertanian
Karakteristik Padi Gogo Lokal yang Diberi Bahan Organik pada Berbagai Ketersediaan Air
Andi Hasrawati (E 281 11 094). Karakteristik Padi Gogo Lokal yang Diberi Bahan Organik pada Berbagai Ketersediaan Air (dibimbing oleh Indrianto Kadekoh dan Andi Ete, 2015)
Padi gogo merupakan tanaman yang ditanam oleh petani di lahan kering yang hanya bergantung pada air hujan untuk kebutuhan airnya sehingga menyebabkan padi gogo beresiko mengalami cekaman kekeringan. Salah satu cara untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan menanam varietas yang toleran kekeringan dan berumur genjah. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kualitatif dan kuantitatif padi gogo lokal pada berbagai ketersediaan air dan pemberian bahan organik. Penelitian dilaksanakan di Screen House Balai Benih Hortikultura Kelurahan Petobo, dilaksanakan pada Februari-Juni 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola factorial dua faktor, faktor pertama adalah kondisi ketersediaan air yang terdiri atas : ketersediaan air kapasitas lapang 100%, 85%, 70% dan 55%. Faktor kedua pemberian bahan organik terdiri atas : Tanpa Bahan Organik dan pemberian bahan organik/bokashi 20 ton ha-1, sehingga terdapat 8 satuan percobaan yang diulang 3 kali dan setiap satuan percobaan diwakili oleh 2 tanaman, dengan demikian keseluruhan tanaman berjumlah 48 tanaman. Variabel amatan karakteristik kualitatif menggunakan analisis deskriptif, sedangkan karakteristik kuantitatif dianalisis dengan uji Anova dan perbedaan antar perlakuan ditentukan dengan uji (BNJ) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pado gogo lokal memiliki keragaman total daun terluas, bobot gabah berisi terberat dicapai pada semua tingkat ketersediaan air yang diberi bokashi. Sedangkan tanpa pemberian bokashi keragaman total daun terluas hanya pada ketersediaan air kapasitas lapang gabah berisi terberat dicapai pada ketersediaan air kapasitas lapang 100%. Karakteristik padi gogo lokal memiliki keragaman kualitatif warna pelepah daun (hijau pucat; hijau dan hijau tua), helai daun (hijau pucat dan hijau) dan warna batang (kuning keemasan; hijau kekuningan dan hijau). Keragaman kuantitatif (tinggi tanaman; umur panen dan persentase gabah hampa) lebih baik pada kapasitas lapang 100%, sedangkan keragaman kuantitatif lainnya (umur keluar malai; umur berbunga; panjang malai dan total gabah) tidak berbeda diantara kapasitas lapang 100%; 85% dan 70% dan anakan produktif terbanyak terdapat pada kapasitas lapang 55%. Karakteristik padi gogo lokal memiliki keragaman kuantitatif (jumlah anakan produktif, total gabah dan persentase gabah hampa) yang lebih baik pada pemberian bokashi dibanding tanpa bokashi.
Kata Kunci : Karakterisasi, Padi Gogo Lokal, Ketersediaan Air, Bahan Organik
Tidak tersedia versi lain