Skripsi Hama dan Penyakit Tana
Efikasi Cendawan Aspergillus sp. Terhadap Hama Penghisap Buah Kakao Helopeltis spp. (Hemiptera; Miridae) pada Tanaman Kakao
Danil Supriyadi (E 281 11 004). Efikasi Cendawan Aspergillus sp. Terhadap Hama Penghisap Buah Kakao Helopeltis spp. (Hemiptera; Miridae) pada Tanaman Kakao (Dibimbing oleh Dr. Ir. Flora Pasaru, M.Si. dan Dr. Irwan Lakani, S.P., M.Si. 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi cendawan Aspergillus sp. isolat lokal Palolo berdasarkan pengenceran yang berbeda terhadap persentasi kematian serangga uji Helopeltis spp. di laboratorium serta untuk mengetahui pengaruh pengenceran cendawan Aspergillus sp. isolat lokal Palolo yang efektif dari hasil uji di laboratorium (pada tujuan point 1) terhadap kepadatan populasi dan intensitas serangan Helopeltis spp. di lapangan (kebun kakao milik petani tanpa aplikasi pestisida kimia). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi peneliti untuk pemanfaatan cendawan entomopatogen Aspergillus sp. isolat lokal yang berpotensi sebagai agensia hayati untuk pengendalian hama kepik buah kakao Helopeltis spp. yang lebih efektif. Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yakni untuk penelitian tahap I (satu) dilakukan uji pendahuluan dan untuk tahap 2 (dua) dilakukan uji lapangan, yang bertempat di sentra produksi kakao di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Penelitian ini mulai dilaksanakan dari bulan Mei 2015 sampai Juli 2015. Tahap 1 (satu) Uji Pendahuluan yang dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, dengan melihat pengenceran cendawan Aspergillus sp yang efektif dalam mematikan hama Helopeltis spp., dengan menggunakan beberapa cara yakni dengan membuat media PDA (untuk menumbuhkan cendawan Aspergillus sp), penyediaan serangga uji Helopeltis spp., pengaplikasian cendawan Aspergillus sp terhadap serangga uji Helopeltis spp. Pada tahap 2 (dua) di lakukan di lapangan (pertanaman kakao) merupakan lanjutan dari penelitian uji pendahuluan terhadap pengenceran yang efektif yang menyebabkan kematian pada serangga uji. Pengenceran efektif yang diperoleh kemudian dilanjutkan untuk dibuat media jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari uji pendahuluan digunakan pengenceran 10-3, 10-5, 10-7 dan 10-9 yang efktif digunakan dalam melihat tingkat mortalitas hama Helopeltis spp adalah pengenceran 10-3. Kepadatan populasi hama Helopeltis spp setelah diaplikasi cendawan Aspergillus sp dari minggu ke minggu semakin menurun. Intensitas serangan dari hama Helopetis spp setelah diaplikasi cendawan Aspergillus sp masuk dalam kategori “sedang” yaitu berkisar >20 % sampai dengan
Tidak tersedia versi lain