Skripsi Budidaya Pertanian
Pertumbuhan Tunas Melon (Cucumis melo L.)pada Berbagai Konsentrasi BAP dan IAA Secara In Vitro
Januar Rubiarto Widodo (E 281 12 054) Pertumbuhan Tunas Melon (Cucumis melo L.) pada Berbagai Konsentrasi BAP dan IAA Secara In Vitro (Nirwan Sahiri dan Ramal Yusuf, 2016).
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk family Cucurbitaceae. Melon dibudidayakan sebagai tanaman musiman di Indonesia, melon merupakan tanaman yang tumbuh merambat. Benih melon yang selama ini ditanam di Indonesia merupakan benih F1 hibrida yang diimport dari Taiwan, Amerika dan Jepang, sehingga harga buah melon di pasaran mahal. Berdasarkan kondisi demikian, kultur jaringan dapat dipilih sebagai alternatif perbanyakan dengan cepat dan memungkinkan untuk memperoleh bibit yang bebas penyakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tunas melon (Cucumis melo L.) pada berbagai konsentrasi benzilamino purin dan indolesacetic acid secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako dimulai pada bulan November 2015 sampai dengan bulan Januari 2016. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial: faktor pertama yaitu konsentrasi BAP (0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm) dan faktor kedua konsentrasi IAA (0,2 ppm, 0,4 ppm, 0,6 ppm). Pada konsentrasi 1 ppm BAP dikombinasikan dengan 0,4 ppm IAA diperoleh hasil yang lebih baik dari pada perlakuan lainnya dengan rata-rata saat muncul daun 2,17 hari setelah tanam, jumlah daun 5,17 helai, tinggi tanaman 6,72 cm. Perlakuan ini juga memacu pertumbuhan akar lebih cepat rata-rata 10,3 hari setelah tanam, jumlah akar 3,83 helai dan panjang akar 0,94 cm pada 18 hari setelah tanam
Tidak tersedia versi lain