Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pemasaran Kopra Di Desa Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala
Iksan (E 321 09 099) Analisis Pemasaran Kopra di Desa Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala. Dibimbing oleh Arifuddin Lamusa dan Sulaeman, 2016.
Desa Tambu merupakan salah satu daerah penghasil kopra terbesar di Kabupaten Donggala khususnya di Kecamatan Balaesang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk saluran pemasaran kopra, besarnya margin pada masing-masing saluran pemasaran, bagian harga yang diterima oleh produsen (petani) kopra pada masing-masing saluran pemasaran dan tingkat efisiensi pemasaran kopra pada masing-masing saluran pemasaran yang ada di Desa Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala.
Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Maret sampai dengan Mei 2015, di Desa Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala. Responden yang dijadikan sampel adalah produsen/pengolah, pedagang pengumpul, dan pedagang besar/konsumen. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (Simple Random Sampling Method), Jumlah responden petani kopra yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 produsen dari total anggota populasi sebanyak 130. Selanjutnya, untuk mengetahui responden pedagang pengumpul dan pedagang besar digunakan metode penjajakan (Tracing sampling) sehingga diperoleh 3 orang pedagang pengumpul dan 1 orang pedagang besar. Jumlah keseluruhan responden sebanyak 38 orang.
Hasil analisis menunjukkan bahwa margin pemasaran kopra yang diperoleh pada saluran I sebesar Rp. 500/Kg. Bagian harga yang diterima petani pada saluran I sebesar 92,30% dan bagian harga yang diterima petani pada saluran II sebesar 100%. Bagian harga yang paling besar diterima oleh produsen adalah pada saluran II.
Saluran pemasaran kopra di Desa Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala terdiri atas dua saluran, yaitu : (1) Produsen → Pedagang Pengumpul → Pedagang besar. (2) Produsen → Pedagang besar. Saluran I, nilai farmer’s share sebesar 92,30%, sehingga efisiensinya adalah 7,70%. Saluran II, nilai farmer’s share sebesar 100%, sehingga nilai efisiensinya adalah 0,00%. Dari kedua saluran pemasaran kopra tersebut, saluran pemasaran yang lebih efisien adalah saluran II.
Tidak tersedia versi lain