Skripsi Budidaya Pertanian
Prediksi Laju Erosi Pada Penggunaan Lahan Berbeda di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kawatuna Propinsi Sulawesi Tengah
ANDI AGHIR A. LANYALA (E 281 11 164). PREDIKSI LAJU EROSI PADA PENGGUNAAN LAHAN BERBEDA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KAWATUNA PROPINSI SULAWESI TENGAH (H. RAMLAN DAN USWAH HASANAH)
Erosi yang dipercepat pada suatu DAS umumnya terjadi karena adanya pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Kondisi ini potensial terjadi pada DAS Kawatuna di provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki topografi yang berbukit-bukit. Prediksi erosi pada wilayah ini dengan demikian dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah dalam kaitannya dengan kebijakan penggunaan lahan dan tindakan konservasi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besarnya laju erosi tanah dan indeks bahaya erosi pada DAS Kawatuna Propinsi Sulawesi Tengah. Peta kelas lereng, peta tanah dan peta pengunaan lahan ditumpangsusunkan dengan mengunakan aplikasi ArcGIS 10.0, sehingga diperoleh sebelas unit lahan yang meliputi penggunaan lahan hutan, semak belukar, persawahan ladang kebun campuran dan pemukiman. Prediksi erosi dilakukan pada semua unit lahan kecuali pada penggunaan lahan pemukiman. Survei kemudian dilakukan pada tujuh unit lahan untuk dilakukan pengamatan terhadap panjang lereng, kemiringan lereng, vegetasi yang dominan, dan melihat unit lahan yang masih berpotensi untuk dilakukan pengelolaan lahan pertanian jangka panjang. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara acak pada setiap unit lahan, diambil sebanyak tiga sampel untuk masing-masing contoh tanah utuh dan terganggu. Prediksi laju erosi tanah menggunakan persamaan USLE (Universal Soil Loss Equation). Hasil penelitian menunjukan bahwa indeks bahaya erosi yang terjadi pada DAS Kawatuna tergolong pada tingkat rendah sampai sedang. Erosi rendah terjadi pada lahan sawah dan hutan, untuk erosi tingkat sedang terjadi pada lahan kebun campuran, lahan semak belukar, dan ladang. Faktor yang dominan mempegaruhi terjadinya erosi pada wilayah ini adalah erodibilitas tanah, diikuti oleh pengelolaan tanaman, dan tindakan konservasi.
Tidak tersedia versi lain