Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan dan Pemasaran Jagung di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi
Hesy Alrialni Bolang (E 321 11 121) Analisis Pendapatan dan Pemasaran Jagung Di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, dibimbing oleh Hj. Hadayani dan Yulianti Kalaba.
Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan khatulistiwa dan memiliki iklim tropis serta dua musim, ini berarti berbagai macam aneka ragam tumbuhan dan tanaman dapat tumbuh dengan baik, sehingga Indonesia sering disebut sebagai negara agraris yang berarti sebagaian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, dengan demikian maka sektor pertanian perlu menjadi primadona yang perlu didepankan dan diprioritaskan dari pada sector lainnnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan dan bentuk saluran pemasaran jagung, besarnya margin pemasaran,serta besarnya efisiensi pemasaran jagung di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2015, bertempat di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penentuan responden ditentukan dengan metode sampel acak sederhana (simple random sampling), jumlah responden dalam penelitian ini mewakili petani yang pada umumnya memiliki mata pencarian sebagai petani jagung adalah sebanyak 30 petani. Kemudian responden pedagang dilakukan dengan metode penjajakan (Tracing Sampling Method) yakni pengambilan sampel terdiri dari 1 pedagang pengumpul dan 1 pedagang pengecer. Sehingga jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 32 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis digunakan adalah analisis pendapatan dan analisis pemasaran.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendapatan jagung di Desa Sidera dengan luas lahan 0,55 ha sebesar Rp 11.227.472,22/0,55 ha, sedangkan luas lahan 1,00 ha sebesar Rp 20.413.585,86/1,00 ha. Hasil analisis pemasaran menunjukan bahwa saluran pemasaran jagung di Desa Sidera melalui dua saluran pemasaran, yaitu : (1) Petani → Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer → Konsumen, (2) Petani → Pedagang Pengecer → Konsumen. Hasil total margin pemasaran jagung yang diperoleh untuk saluran pertama yaitu Rp 3.000 dan total margin pemasaran jagung yang diperoleh untuk saluran kedua yaitu sebesar Rp 2.400. Bagian harga yang diterima petani pada saluran pertama sebesar 81,48 % dan bagian harga yang diterima petani pada saluran kedua sebesar 85 %. Hal ini menunjukkan bahwa bagian harga yang paling besar diterima petani berada pada saluran kedua. Nilai efisien pada saluran pertama sebesar 2,81 %, sedangkan nilai efisiensi saluran kedua sebesar 2,10 %. Kedua saluran pemasaran jagung tersebut, saluran pemasaran yang efisien adalah saluran kedua.
Tidak tersedia versi lain