Skripsi Budidaya Pertanian
Toleransi berbagai Kultivar Padi Gogo pada Konsentrasi PEG (poliyethylene glicol) yang Berbeda
Mohamad Taufik Hidayat ( E 281 09 074 ). Toleransi Berbagai Kultivar Padi Gogo Pada Konsentrasi PEG (polyethylene glycol) yang Berbeda. ( dibimbing oleh Dr.Ir Sakka Samudin MP dan Ir. Usman Made MP ).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret – April 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Kultivar padi gogo lokal yang dapat berkecambah normal pada tekanan konsentrasi PEG 6000 tertentu, kultivar yang memiliki toleransi kekeringan pada fase perkecambahan serta tekanan konsentrasi yang dapat digunakan untuk memberi cekaman pada fase perkecambahan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang disusun dengan pola faktorial dua faktor menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama varietas yang diberikan PEG yang berbeda yaitu K1 = Ranta, K2 = Habo, dan K3 = Toni.. Sedangkan faktor kedua terdiri atas empat perlakuan pemberian PEG 6000 dengan perbedaan tekanan, yaitu P0 = tanpa PEG, P1 = 8,25% = 12,43% dan P3 = 15,67%. Dengan demikian akan terdapat 9 kombinasi perlakuan, dimana setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 27 unit percobaan. Setiap unit percobaan menggunakan metode Uji Kertas Digulung didirikan dalam plastik (UKDdp) dimana setiap unit percobaan terdapat 50 benih. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakun terhadap variabel yang diamati menggunakan Uji-F (Fisher-Test) pada tingkat ketelitian 95%, dan apabila Uji-F dari masing-masing perlakuan menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata maka akan dilajutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% dan 1%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kultivar masih dapat berkecambah hingga konsentrasi PEG 15,67%. Kultivar Toni merupakan kultivar yang memiliki rata-rata tertinggi dari semua pengamatan. Kultivar Toni merupakan kultivar yang toleran terhadap kekeringan serta mempunyai kemampuan dan respon berkecambah normal meski dalam keadaan tercekam. Pemberian konsentrasi berupa PEG 6000 hingga 15,67% menyebabkan kekeringan pada fase perkecambahan.
Tidak tersedia versi lain