Skripsi Budidaya Pertanian
Perkecambahan Benih Beberapa Kultivar Padi Gogo Pada Tekanan Osmosis Berbeda
Randhy Riawan ( E 281 09 054 ). Perkecambahan Benih Beberapa Kultivar Padi Gogo Pada Tekanan Osmosis Berbeda. ( dibimbing oleh Iskandar M.Lapanjang dan Maemunah, 2016).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret – April 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Kultivar padi gogo lokal yang dapat berkecambah normal pada tekanan osmosis tertentu, kultivar yang memiliki toleransi kekeringan pada fase perkecambahan dan tekanan osmosis yang dapat digunakan untuk memberi cekaman pada fase perkecambahan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang disusun dengan pola faktorial dua faktor yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama terdiri beberapa kultivar yang berbeda yaitu: Kalendeng, Sampara, dan Landaeo, sedangkan faktor kedua terdiri atas empat perlakuan pemberian PEG 6000 dengan perbedaan tekanan, yaitu Po tanpa PEG, -1 bar, -2 bar, dan -3 bar. Dengan demikian akan terdapat 12 kombinasi perlakuan, dimana setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan menggunakan metode uji kertas digulung didirikan dalam plastik (UKDdp) dimana setiap unit percobaan terdapat 50 benih. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakun terhadap variabel yang diamati menggunakan Uji-F pada tingkat ketelitian 95%, dan apabila Uji-F dari masing-masing perlakuan menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata maka akan dilajutkan dengan uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5% dan 1%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kultivar masih dapat berkecambah hingga tekanan osmosis -3 bar. Kultivar Kalendeng merupakan kultivar yang memiliki rata-rata tertinggi dari semua variabel pengamatan. Kultivar Kalendeng merupakan kultivar yang toleran terhadap kekeringan serta mempunyai kemampuan dan respon berkecambah normal meski dalam keadaan tercekam. Pemberian tekanan osmosis berupa PEG 6000 hingga -3 bar menyebabkan kekeringan pada fase perkecambahan.
Tidak tersedia versi lain