Skripsi Budidaya Pertanian
Respon Perkecambahan Beberapa Kultivar Padi Gogo pada Tekanan Osmosis PEG (Polyethylene Glycol) yang Berbeda
IRSAM ( E 281 09 042 ). Respon Perkecambahan Beberapa Kultivar Padi Gogo pada Tekana Osmosis PEG (polyethylene glycol) yang Berbeda. ( dibimbing oleh Sakka Samudin dan Enny Adelina, 2016).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret - April 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon perkecambahan beberapa kultivar padi gogo pada tekanan osmosik PEG ( polyethylene glycol ) yang berbeda, sehingga dapat memperoleh pekecambahan kultivar padi gogo terbaik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang disusun dengan pola faktorial dua faktor menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama terdiri beberapa kultivar yang berbeda yaitu V1 = Raki, V2 = Kenari, V3 = Tagolu dan V4 = Tolakang. Faktor kedua terdiri atas empat perlakuan pemberian PEG 6000 dengan perbedaan tekanan, yaitu P0 = tanpa PEG, P1 = -1 bar, P2 = -2 bar, dan P3 = -3 bar. Dengan demikian akan terdapat 16 kombinasi perlakuan, dimana setiap perlakuan diulang empat kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 64 unit percobaan. Setiap unit percobaan menggunakan metode Uji Kertas Digulung didirikan dalam plastik (UKDdp) dimana setiap unit percobaan terdapat 50 benih. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakun terhadap variabel yang diamati menggunakan Uji-F (Fisher-Test) pada tingkat ketelitian 95%, dan apabila Uji-F dari masing-masing perlakuan menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata maka akan dilajutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% dan 1%. Berdasarkan hasil dan penelitian dapat disimpulkan bahwa Kultivar Tokalang, Tagolu dan Raki memiliki respon perkecambahan terbaik pada seluruh tekanan osmosis yang diperlakukan. Kultivar Tokalang memiliki persentase kecambah normal, rasio akar dan plumula, bobot kering akar dan potensi tumbuh maksimum tertinggi sampai tekanan osmosis -3 bar, kultivar Tagolu memiliki kecepatan berkecambah dan volume akar tertinggi sampai tekanan osmosis -3 bar dan kultivar Raki memiliki panjang plumula dan panjang akar terbaik sampai tekanan osmosis -3 bar dibandingkan dengan kultivar Kenari. Perlakuan kultivar dan tekanan osmosis berpengaruh nyata secara bebas (independen) terhadap bobot kering plumula dan bobot kering kecambah.
Tidak tersedia versi lain