Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan Dan Pemasaran Tahu Pada Industri “Afifah” di Kota Palu Sulawaesi Tengah.
Narmin (E 321 10 0319). Analisis Pendapatan dan Pemasaran Tahu pada Industri “Afifah” di Kota Palu Sulawesi Tengah (Dibimbing oleh Made Antara dan Rustam Abd Rauf, 2016).
Sektor pertanian dan industri merupakan sektor yang saling terkait satu sama lain, dimana pertanian sebagai penyedia bahan baku, sedangkan industri mengolah hasil pertanian untuk memperoleh nilai tambah. Industri kecil mempunyai peranan yang sangat besar terhadap roda perekonomian suatu negara. Beberapa industri kecil yang potensial untuk dikembangkan, salah satunya adalah usaha pembuatan tahu. Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang cocok untuk dikembangkan tanaman kacang kedelai. Beberapa daerah di Sulawesi Tengah sudah mengolah tanaman kacang kedelai, akan tetapi hanya bertujuan untuk penjualan kacang kedelai dan konsumsi. Pengusaha di Kota Palu mulai melihat peluang ini dan mengembangkan agroindustri dengan mengolah biji kedelai menjadi tahu. Penelitian ini dilaksanakan pada Industri Tahu “Afifah” di jalan jati No.08 Kelurahan Nunu Kecamatan Tatanga di Kota Palu Sulawesi Tengah, dengan bentuk saluran pemasaran,margin pemasaran pada Industri Tahu “Afifah” di Kota Palu Sulawesi Tengah. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (Purposive), Responden yang diambil yaitu 1 orang pimpinan, 2 orang karyawan dan 6 orang padagang tahu dimana seorang pimpinan adalah bertugas untuk memanajemen seluruh kegiatan perusahaan selama produksi berlangsung sedangkan 2 orang karyawan yang mewakili dari sekian banyak tenaga kerja bertugas dalam bidang mengkoordinir kinerja karyawan yang berproduksi serta 6 orang pedagang tahu yang membeli dan memasarkan produknya kepada konsumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan yang diperoleh industri tahu “Afifah” pada bulan September adalah sebesar Rp.87.683.692. Ada 2 bentuk saluran pemasaran tahu “Afifah” yaitu: a) Produsen menjual produk tahunya langsung ke konsumen, kemudian b) produsen menjual produk tahunya ke pedagang pengecer, dan pedagang pengecer menjual tahunya langsung ke konsumen akhir yang ada di Pasar. Margin pemasaran yang diperoleh pada saluran pertama sebesar Rp. 15.000 sedangkan pada saluran kedua tidak diperoleh margin pemasaran karena pembelian langsung dari produsen ke konsumen.
Tidak tersedia versi lain