Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Sistem Manajemen Rantai Pasok Pada IndustriKopi “ Bumi Mutiara” di Kota Palu
Fahrim (E 321 12 099) Kajian Manajemen Rantai Pasok Pada Industri Kopi Bumi Mutiara di Kota Palu. Dibimbing oleh Saharia Kassa dan Dafina Howara, 2016.
Manajemen Rantai Pasok merupakan koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara pihak-pihak yang berpartisipasi. Manajemen rantai pasok bisa juga berarti dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantaipasok) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.
Penelitian ini dilaksanakan pada Industri Kopi Bumi Mutiara di Kota Palu, pada bulan April 2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Snowball Sampling, dan diambil sebanyak 6 responden, yaitu 1 orang pimpinan Industri Kopi Bumi Mutiara, 1 orang pedagang pengumpul/tengkulak, 1 orang petani kopi, 1 orang pedagang pengecer, dan 2 orang konsumen kopi bubuk “Bumi Mutiara”.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Industri Kopi Bumi Mutiara memperoleh bahan baku biji kopi dari pedagang pengumpul/tengkulak dengan harga Rp 25.000, sedangkan pedagang pengumpul/tengkulak membeli biji kopi dari petani dengan harga Rp. 21.000. Biji kopi kemudian diolah oleh industri Bumi Mutiara hingga menjadi kopi bubuk dengan tiga ukuran kemasan yang berbeda yaitu ukuran 40 gram, 150 gram dan 300 gram. Kemasan 40 gram dijual kepada pedagang pengecer yang berada di luar kota seperti di Daerah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, Kabupaten Parigi Moutong sampai ke Kabupaten Banggai dengan harga Rp 2.000 per kemasan, sedangkan kemasan 150 gram dan 300 gram hanya dipasarkan di swalayan dengan harga Rp 7.500 dan Rp 15.000 per kemasan. Pedagang pengecer menyalurkan kopi bubuk kepada konsumen dengan harga Rp 3.000 per kemasan dengan ukuran 40 gram, sedangkan di swalayan kopi bubuk “Sari wangi” dijual kepada konsumen dengan harga Rp 8.600 untuk ukuran 150 gram dan Rp 17.400 untuk ukuran 300 gram. Manfaat yang diperoleh dengan adanya manajemen rantai pasok yaitu adanya efesiensi dan efektifitas dalam memperoleh dan menjual biji kopi serta produk kopi bubuk kepada pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasok Industri Kopi Bumi Mutiara, khususnya kepada Industri Kopi Bumi Mutiara yang memperoleh manfaatnya seperti kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar.
Tidak tersedia versi lain