Skripsi Budidaya Pertanian
Pengaruh teknik okulasi dan zat pengatur tumbuh atonik Terhadap pertumbuhan bibit tanaman durian(Durio zibethinusMurr)di Balai Benih Hortikultura Palolo.
Mariani (E 281 10 038). Pengaruh Cara Okulasi dan Zat Pengatur Tumbuh Atonik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Durian ( Durio zibethinus Murr ) di Balai Benih Hortikultura Palolo (Abd. Hadid dan Abd. Syakur, 2015)
Durian merupakan tanaman spesifik tropis yang bernilai ekonomis cukup tinggi untuk meningkatkan pendapatan petani, devisa negara, dan kebutuhan agribisnis. Pertanaman durian yang ada saat ini umumnya berasal dari benih yang kualitasnya sangat beragam. Penyediaan bibit varietas unggul sangat diperlukan untuk menunjang perluasan pertanaman durian sehingga produksi durian Indonesia bisa bersaing dengan durian dari luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara okulasi dan zat pengatur tumbuh atonik terhadap pertumbuhan tunas tanaman durian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Balai Benih Hortikultura Palolo dari bulan Juni – Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) pola faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah cara okulasi yang terdiri atas tiga macam yaitu : O1 (okulasi bentuk T); O2 (okulasi bentuk segi empat); O3 (okulasi bentuk U tegak ) dan faktor kedua yaitu : A0 (tanpa atonik); A1 (1 cc/l air); A2(1,5 cc/l air); A3 (2 cc/l air), maka diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali didapat 36 unit percobaan. Data dianalisis dengan sidik ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai bentuk okulasi berpengaruh nyata terhadap waktu 50% pecah tunas, presentase okulasi jadi, panjang tunas, sedangkan pemberian berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh Atonik berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan diameter batang, namun tidak berpengaruh nyata terhadap interaksi kedua perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu perlakuan waktu 50 % pecah tunas tercepat (23,73%), presentase okulasi jadi (94,60%), panjang tunas tertinggi (15,53%) berpengaruh nyata, sedangkan pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh Atonik memberikan hasil yang berpengaruh nyata pada pengamatan jumlah daun terbanyak (11,93%) dan diameter batang terbesar (1,81%).
Kata Kunci : Durian, zat pengatur tumbuh, atonik, okulasi
Tidak tersedia versi lain