Skripsi Budidaya Pertanian
Karakteristik Morfologi dan Anatomi Mangga (Mangifera indica L.) di Desa Nambo dan Desa Laroue Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali.
Hartono Karim (E 281 11 204) Karakteristik Morfologi dan Anatomi Mangga ( Mangifera indica L. ) di Desa Nambo dan Desa Laroue Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali (Sakka Samudin dan Maemunah)
Mangga (Mangifera indica L.) termasuk famili Anacardiaceae banyak dijumpai di daerah Asia Tenggara terutama dikepulauan Melanesia. Mangga termasuk komoditas buah unggulan Nasional yang mampu berperan sebagai sumber vitamin dan mineral, meningkatkan pendapatan petani, serta mendukung perkembangan industri dan ekspor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman karakter morfologi dan anatomi pada tanaman mangga di Desa Nambo dan di Desa Laroue, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali.
Penelitian ini menggunakan metode survei dan deskriptif secara langsung. Kegiatan pertama dimaksudkan untuk menentukan lokasi penelitian. Lokasi penelitian di tentukan secara sengaja (purpose sampling) di Desa/Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Morowali. Lokasi dipilih dengan pertimbangan melihat penyebaran tanaman mangga yang ada di wilayah ini. Lokasi yang dipilih adalah wilayah Kecamatan Bungku Timur diwakili Desa Nambo dan Laroue. Setiap desa dipilih secara acak sebanyak 15 tanaman mangga, sehingga secara keseluruhan tanaman mangga lokal yang digunakan berjumlah 30 pohon. Pengelompokkan ini menggambarkan hubungan kemiripan antar individu pohon koleksi mangga yang diamati berdasarkan morfologi dan anatomi daun, morfologi buah yang di analisis. Untuk menyimpulkan kekerabatan antara jenis yang diamati, semua data yang terkumpul dianalisis dengan menghitung jarak Euclid yang dipertautkan berdasarkan kekerabatan terdekat dengan bantuan komputer memakai program SYSTAT 8.0
Berdasarkan analisis kluster dari kedua Desa di Kecamatan Bungku Timur yang diwakili Desa Nambo dan Desa Laroue menunjukkan bahwa keragaman morfologi dan antomi mangga pada jarak 0.7 didapatkan empat sampel aksesi yang terpilih yaitu diwakili NM1, NM2, NM15, LR4. Terbentuknya aksesi tersebut menjadi kelompok tersendiri merupakan pengaruh dari konsep keragaman jarak yang digunakan, sehingga hasil dendogram menunjukkan semakin besar jarak yang terbentuk dari pengelompokkan, maka semakin kecil keseragaman yang terjadi.
Tidak tersedia versi lain