Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Kakao Sambung Samping di Desa Salutiwo Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju
Dian Febrianto (E 321 13 091). Analisis Pendapatan Usahatani Kakao Sambung Samping di Desa Salutiwo Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju. dibimbing oleh Arifuddin Lamusa dan Wildani Pingkan S Hamzens, 2017.
Sektor pertaian merupakan sektor yang sangat penting dalam pembangunan Nasional. Hal ini dikarenakan sektor ini mampu menyediakan lapangan kerja yang cukup banyak untuk masyarakat Indonesia. Sektor pertanian pada dekade 1980-an berperan sangat vital karena sebagai landasan pembangunan ekonomian. Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) adalah salah satu komoditi perkebunan yang penting karena merupakan sumber bahan baku industri yang dapat meningkatkan devisa negara dan pendapatan petani kakao. Namun produksivitas kakao di kecamatan Bonehau sebenarnya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya hal ni dipengaruhi karna banyaknya tanaman kakao yang sudah tidak berproduksi lagi (tanaman kakao tua), dan banyaknya tanaman kakao yang terserang hama dan penyakit. Penurunan produktivitas kakao disebabkan oleh adanya serangan hama dan penyakit, penerapan teknologi budidaya yang belum optimal, penggunaan jenis tanaman yang memiliki potensi produksi rendah atau pun kondisi tanaman yang sebagian telah tua. Menyadari akan rendahnya tingkat produktivitas yang dicapai, pemerintah berupaya melakukan Gerakan Nasional (Gernas) kakao yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi kakao. Salah satu stategi yang ditempuh dalam upaya peningkatan jumlah produksi kakao adalah melalui penerapan teknologi sambung samping.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan usahatani kakao di Desa Salutiwo Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju dan menganalisis kelayakan usahatani Kakao di Desa Salutiwo Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju
Penelitian ini akan dilaksanakan di desa Salutiwo Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju, dan dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2017. Responden dalam penelitian ini adalah petani kakao yang ada di Desa Salutiwo. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling (metode acak sederhana) dengan jumlah populasi yang ada sebanyak 125 petani kakao maka jumlah responden sebanyak 32 orang. Peneitian ini menggunakan dua analisis, yaitu analisis pendapatan dan analisis kelayakan usahatani. Hasil penelitian menunujukan total penerimaan yang diperoleh petani responden Rp1.451.800.000 dengan jumlah total penerimaan rata-rata petani responden Rp45.368.750/1,47Ha atau Rp30.863.095,24/Ha, rata-rata biaya usahatani sebesar Rp 17.233.389,88/1,47Ha atau Rp11.723.394,47/Ha dan rata-rata pendapatan usahatani sebesar Rp28.135.360/1,47 atau Rp19.139.700,77/ha dan rata-rata pendapatan usahatani kakao perbulanya sebesar Rp2.344.613,33/1,47Ha/bulan atau Rp1.594.975,06/Ha/bulan Usahatani Kakao di Desa Salutiwo layak untuk diusahakan dengan melihat nilai R/C Racio sebesar 2,63 yang artinya setiap pengeluaran sebesar Rp100,- akan memperoleh penerimaan sebesar Rp263,-
Tidak tersedia versi lain