Skripsi Budidaya Pertanian
Kadar Klorofil dan Vitamin C Daun Kelor (Moringa oleifera L.) dari Berbagai Ketinggian Tempat Tumbuh
Fajri (E 281 13 004) Kadar Klorofil dan Vitamin C Daun Kelor (Moringa oleifera L.) dari Berbagai Ketinggian Tempat Tumbuh (Rostiati Rahmatu dan Nur Alam, 2017).
Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki kandungan gizi yang baik antara lain klorofil dan vitamin C dan dapat tumbuh didataran rendah maupun dataran tinggi sampai ± 1000 m dpl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar klorofil dan vitamin C daun kelor dan mendapatkan ketinggian tempat tumbuh yang dapat memberikan pengaruh tertinngi terhadap kadar klorofil dan vitamin C pada daun kelor. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Agroindustri Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu. Dimulai pada bulan Desember 2016 – bulan Februari 2017. Materi yang digunakan yaitu daun kelor segar bahan-bahan kimia dan alat analisis laboratorium. Desain penelitian menggunakana Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola satu factor. Sebagai perlakuan adalah ketinggian tempat tumbuh yang terdiri dari 4 level yaitu 0-150 m dpl, 151-300m dpl, 301-450 m dpl dan >451 m dpl. Setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan/kelompok sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji varian (uji F) dan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukan bahwa ketinggian tempat tumbuh berpengaruh sangat nyata pada kadar klorofil, vitamin C, dan serat, namun berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air dan berat kering daun kelor segar. Kadar klorofil (16,51 mg/liter), vitamin C (88,15 mg/100 g) dan kadar serat (7,49%) daun kelor segar tertinggi ditemukan di ketinggian 0-150 m dpl. Sebaliknya kadar klorofil (10,96 mg/liter), vitamin C (75,18 mg/100 g) dan kadar serat (4,06%) daun kelor segar terendah ditemukan di ketinggian >451 m dpl.
Kata Kunci : kelor, ketinggian tempat tumbuh, klorofil, vitamin C
Tidak tersedia versi lain