Skripsi Budidaya Pertanian
Karakteristik Kimia Tepung Biji Kelor (Moringa oleifera Lam.) dari Berbagai Ketinggian Tempat Tumbuh
Muh Saadilah (E281 13 007) Karakteristik Kimia Tepung Biji Kelor (Moringa oleifera Lam.) dari Berbagai Ketinggian Tempat Tumbuh, pembimbing : (Dr.Ir.Rostiati Dg.Rahmatu,MP dan Dr.Ir.Syahraeni Kadir,MP).
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sebelumnya terbukti telah dimanfaatkan oleh generasi pendahulu. Salah satu tanaman yang telah dimanfaatkan secara turun temurun dan banyak tumbuh serta mudah dibudidayakan di Indonesia adalah tanaman kelor (Moringa oleifera Lam). Tanaman kelor sudah dikenal luas di Indonesia khususnya di daerah pedesaan, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal dalam kehidupan. Tanaman kelor juga dikenal sebagai tanaman obat dengan memanfaatkan seluruh bagian dari tanaman tersebut mulai dari daun, kulit, batang, biji hingga akarnya. Sehingga berpotensi besar untuk dikembangkan dalam bidang pangan dan farmasi. Pemanfaatan kelor sebagai tanaman obat yang mampu menyembuhkan lebih dari 300 jenis penyakit sejar ribuan tahun, sehingga dapat dibuktikan melalui kajian ilmu pengetahuan moderen
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ketinggian tempat tumbuh tertentu tanaman kelor yang memberikan karakteristik kimia biji kelor terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agroindustri Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola satu faktor. Sebagai perlakuan adalah ketinggian tempat tumbuh tanaman kelor yaitu 0-150 m dpl; 151-300 m dpl; 301-450 m dpl dan >451 m dpl. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga diperoleh 16 unit percobaan. Parameter analisis meliputi : (i) kadar air, (ii) kadar serat, (iii) kadar protein, (iv) kadar lemak dan (v) kadar abu.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji BNJ 1% diperoleh ketinggian tempat tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap kadar protein, kadar lemak serta suhu dan kelembaban tetapi tidak terhadap kadar air, kadar serat dan kadar abu. Rata-rata kandungam kimia tepung biji kelor pada kadar protein diperoleh nilai yakni 41,26% dengan ketinggian 0-150 m dpl, kadar lemak diperoleh nilai yakni 31,85% dengan ketinggian 151-300 m dpl dan ketinggian >451 m dpl diperoleh nilai yakni 7,94% kadar air, 32,26% kadar serat dan 4,59% kadar abu. Tepung biji kelor yang tertinggi terdapat pada ketinggian 0-150 m dpl yang diperoleh nilai yakni 41,26% kadar protein dan pada ketinggian 151-300 m dpl diperoleh nilai yakni 31,85% kadar lemak. Sebaliknya tepung biji kelor yang terendah terdapat pada ketinggian >451 m dpl yang diperoleh nilai yakni 29,44% kadar protein dan 21,39% kadar lemak.
Tidak tersedia versi lain