Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Menggunakan Sistem Tabela di Desa Borone Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-una
Nurlin (E 321 11 034). Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Menggunakan Sistem Tabela di Desa Borone Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-una, Dibimbing oleh Made Antara dan Abdul Muis, 2017.
Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan adalah padi. Beras merupakan salah satu bahan makanan pokok bagi penduduk Indonesia. Oleh sebab itu, beras memegang peranan penting didalam kehidupan ekonomi dan situasi bahan-bahan konsumsi lainnya. Jika harga beras dipasaran meningkat, maka harga barang-barang konsumsi lainnya cenderung ikut meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan peran masyarakat guna menjaga ketersediaan padi pada tingkat daerah dan pedesaan adalah dengan tetap menanam padi dan meningkatkan produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pendapatan usahatani padi sawah dengan menerapkan sistem tabela di Desa Borone Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpossive), dengan pertimbangan bahwa Desa Borone merupakan salah satu Desa penghasil padi sawah di Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una. Responden dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan kegiatan usahatani padi sawah menggunakan sistem tabela, Jumlah petani responden yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 31 petani padi sawah yang menggunakan sistem tabela dari populasi petani sebesar 108 petani.
Analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan.Hasil analisis menujukkan rata-rata produksi sebesar 2.142,9Kg/0,95ha atau 2.259,52Kg/ha dan harga jual Rp 7.500, jadi rata-rata penerimaan petani sebesar Rp 16.071.774,19/0,95ha/MT atau Rp 16.946.428,57/ha/MT. Rata-rata biaya tetap sebesar Rp 1.216.871/0,95ha/MT atauRp1.283.095,5 /ha /MTdan rata-rata biaya variabel adalah Rp 6.540.484 /0,95ha /MTatau Rp 6.896.428,57 /ha /MT. Jadi rata-rata biaya total produksi sebesar Rp7.757.355 /0,95ha /MTatau Rp8.179.524,08 /ha/MT. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh petani adalah sebesar Rp8.314.419/0,95 ha/MT atau Rp 8766904.49 /ha/MT.
Tidak tersedia versi lain