Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit di Desa Lariang Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Mamuju Utara.(Dance Tangkesalu dan Sulaeman)
Hastutik (E 321 13 156) Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit di Desa Lariang Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Mamuju Utara. Dance Tangkesalu dan Sulaeman), 2017
Kelapa sawit juga merupakan tanaman penting penghasil minyak goreng, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel). Pelaku usahatani kelapa sawit di Indonesia terdiri atas perusahaan perkebunan besar swasta, perkebunan Negara, dan perkebunan rakyat. Kelapa sawit rakyat umumnya dikelola dengan model kemitraan dengan perusahaan besar swasta dan perkebunan Negara (inti-plasma).
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lariang Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Mamuju Utara. Tujuan dari penelitaian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pendapatan usahatani kelapa sawit, adapun alasan memilih tempat penelitian kerena Desa Lariang merupakan salah satu Desa yang mempunyai produksi kelapa sawit terbesar di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Mamuju Utara. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan petani responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (Questinaire), sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur dan instansi/dinas terkait dengan penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani responden kelapa sawit adalah Rp 10.635.026/2,17 ha atau Rp 4.900.933,64/ha, biaya variabel adalah Rp 19.701.634/2,17 ha atau Rp 9.079.094,01/ha sehingga total biaya adalah Rp 30.336.660/2,17 ha atau Rp 13.980.027,6/ha, rata-rata penerimaan Rp 96.075.000/2,17 ha atau Rp 44.274.193,5/ha, sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 65.738.340/2,17 ha atau Rp 30.294.165,9/ha.
Tidak tersedia versi lain