Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Komparatif Usahatani Kakao Sambung Samping dan Sambung Pucuk di Desa Sidole Barat Kecamatan Ampibabo Parigi Moutong. Dibimbing oleh Yulianti Kalaba dan Sulaeman
Hamdan Fahruddin (E 321 13 124). Analisis Komparatif Usahatani Kakao Sambung Samping dan Sambung Pucuk di Desa Sidole Barat Kecamatan Ampibabo Parigi Moutong. Dibimbing oleh Yulianti Kalaba dan Sulaeman, 2017).
Indonesia memiliki potensial yang besar dalam mengembangkan sektor pertanian. Khususnya bidang perkebunan merupakan sub-sektor yang dianggap pertumbuhannya paling konsisten. Salah satu komoditi unggulan adalah kakao, hal ini dibuktikan kakao sebagai penyumbang devisa Indonesia peringkat keempat setelah kelapa sawit, karet, dan kelapa, Menyadari akan rendahnya tingkat produksi yang dicapai, dikarenakan banyaknya kakao yang terserang hama dan penyakit seperti Penggerek buah kakao (PBK), Kepik penghisap buah kakao (Helopeltis), Penggerek batang dan penyakit seperti Vascular streak dieback (VSD), busuk buah, kanker batang dll. Pemerintah berupaya melakukan program Gerakan Nasional (Gernas) Kakao yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi kakao di Indonesia. Salah satu strategi yang ditempuh dalam upaya peningkatan jumlah produksi kakao adalah melalui penerapan teknologi sambung samping dan sambung pucuk.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berapa pendapatan dan untuk menguji beda nyata pendapatan usahatani kakao sambung samping dan sambung pucuk di Desa Sidole Barat Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong, dan dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidole Barat Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Proportional Stratified Random Sampling, jumlah petani sampel yang diambil distratakan berdasarkan populasi, petani sambung samping sebanyak 17 responden dan petani kakao sambung pucuk 13 responden. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan usahatani kakao sambung samping sebesar Rp.40.591.016,27/ha/Thn sedangkan usahatani kakao sambung pucuk sebesar Rp. Rp.20.556.872,13/ha/Thn. H0 ditolak dan H1 teruji kebenarannya yang berarti terdapat perbedaan antara pendapatan usahatani kakao sambung samping dan sambung pucuk di Desa Sidole Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong
Tidak tersedia versi lain