Skripsi Budidaya Pertanian
Prediksi Erosi Pada Beberapa Penggunaan Lahan Di DAS Danau Lindu Sub DAS Palu Provinsi Sulawesi Tengah
IKRA (E281 12 211). PREDIKSI EROSI PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DAS DANAU LINDU SUB DAS PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH (RAMLAN DAN ISRUN).
Erosi merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya kemampuan tanah sehingga hasil produksi menurun, hal ini terjadi pada beberapa penggunaan lahan yang diolah tanpa memperhatikan kaidah-kaidah konservasi atau tidak sesuai dengan kemampuannya. Prediksi laju erosi pada wilayah penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah pada umumnya dan memberikan informasi tentang besarnya tingkat bahay erosi pada beberapa penggunaan lahan pertanian maupun non pertanian sehingga dapat digunakan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memprediksi laju erosi tanah dan menentukan indeks bahaya erosi berdasarkan prediksi erosi pada beberapa penggunaan lahan di DAS Danau Lindu Sub DAS Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan di daerah kawasan DAS Danau Lindu Sub DAS Palu Provinsi Sulawesi Tengah dan analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Februari 2017.
Penelitian ini menggunakan metode survei secara langsung dilapangan dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel tanah untuk bahan analisi Laboratorium. Kemudian hasil analisis tersebut diolah dengan menggunakan persamaan USLE ( Universal Soil Loss Equation).
Hasil penilitian ini menujukkan bahwa indeks bahay erosi yang terjadi pada beberapa penggunaan lahan di DAS Danau Lindu Sub DAS Palu Provinsi Sulawesi Tengah beragam yaitu indeks bahaya erosi yang tingkat IBE rendah terdapat pada penggunaan lahan hutan lahan kering sekunder dan hutan lahan kering primer dengan nilai berturut-turut 0 – 0,12, dan tingkat erosi sedang terjadi pada Pertanian lahan kering campur semak dengan nilai 1,12 sedangkan klasifikasi yang tergolong tinggi terdapat pada Pertanian lahan kering dan semak belukar dengan nilai 9,71 dan 4,94. Perbedaan IBE tersebut disebabkan oleh pola penggunaan lahan dan tindakan pengelolaan tanah, sehingga perlu mempertahankan vegetasi atau penutupan lahan dan pemanfaatan sisa-sisa tanaman sebagai mulsa dan perlu tindakan konservasi untuk menjaga terjadinya erosi yang lebih tinggi.
Tidak tersedia versi lain