Skripsi Budidaya Pertanian
Konsentrasi Fosfor pada Berbagai Umur Fisiologi Daun Kakao di Desa Bobo dan Maku
Iklan priyanto (E 281 12 006) Konsentrasi Fosfor pada Berbagai Umur Fisiologi Daun Kakao di Desa Bobo dan Maku (dibimbing oleh Aiyen dan Indrianto Kadekoh, 2017).
Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor biji kakao terbesar didunia, akan tetapi jumlah biji kakao yang diekspor oleh Indonesia dalam 7 tahun terakhir terus mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh bibit yang kurang produktif, serangan hama penyakit, dan ketersediaan unsur hara. Kandungan unsur hara pada tanaman (daun) menggambarkan tingkat ketersediaan unsur hara dalam tanah, sehingga dengan melakukan analisis hara pada tanaman kita dapat mengetahui tingkat ketersediaan hara dalam tanah. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui tingkat kandungan unsur P pada daun dan ketersedian P tanah pada perkebunan kakao rakyat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2017, di Laboratorium Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. Sampel daun diambil dengan purposive sampling pada lokasi kebun yang telah disurvei dan memiliki data latar seperti umur, klon yang sama pada Desa Bobo dan Maku. Sampel pohon terpilih dikebun di Bobo dan Maku, secara fisik juga kurang lebih sama. Sampel tanah diambil disekitar pohon yang diambil untuk sampel daun. Data hasil penelitian yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji regresi dan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi P tanah didesa Bobo dan Desa Maku berkorelasi positif terhadap konsentrasi P pada berbagai umur fisiologi daun. Konsentrasi P daun muda, dewasa dan senesens di Desa Bobo terjadi perbedaan yang signifikan, hal yang berbeda ditemukan pada desa Maku dimana konsentrasi P daun dewasa tidak terdapat perbedaan signifikan dengan P daun senesens, dimana konsentrasi P terendah terdapat pada daun senesens. Konsentrasi P rata-rata daun kakao dan P tersedia tanah di Desa Bobo dan Maku memiliki perbedaan yang signifikan dimana kandungan P daun tertinggi terdapat pada Desa Bobo sedangkan kandungan P tersedia tanah terdapat pada Desa Maku.
Tidak tersedia versi lain