Skripsi Budidaya Pertanian
Analisa Keragaman Karakter Tanaman Manggis di Kabupaten Poso Berdasarkan Identifikasi Morfologi dan Anatomi.
Ruslan (E 281 12 131). Analisa Keragaman Karakter Tanaman Manggis di Kabupaten Poso Berdasarkan Identifikasi Morfologi dan Anatomi (Enny Adelina dan Jeki, 2017)
Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan komoditas unggulan Indonesia yang bernilai ekonomi tinggi. Sulawesi Tengah memiliki potensi pengembangan manggis yang menjanjikan, namun terdapat beberapa kelemahan yang harus diperbaiki terlebih dahulu diantaranya aspek budidaya, produksi, panen dan pasca panen. Pertumbuhan tanaman yang kurang maksimal, kualitas buah manggis yang rendah karena getah kuning dan burik menjadi pembatas yang penting bagi pencapaian standar buah manggis Indonesia. Pengadaan bahan tanam yang bermutu yang bersumber dari calon pohon induk yang berkualitas merupakan langkah awal yang perlu ditempuh guna memperbaiki budidaya manggis di Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik morfologi dan anatomi daun manggis di Desa Pamona dan Desa Tendeadongi Kabupaten Poso. Penelitian ini dilaksanakan di dua desa, yaitu Desa Pamona dan Desa Tendeadongi Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Analisis anatomi daun dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Dilaksanakan pada bulan Desember sampai Februari 2017. Karakter morfologi yang diamati meliputi bentuk dan warna batang, bentuk percabangan, tajuk, diameter tajuk, permukaan batang, bentuk tepi dan ujung daun, simetri daun, warna flush, permukaan atas dan bawah daun, daging daun, ukuran daun, warna tangkai daun, bentuk tangkai, panjang tangkai. Karakter anatomi daun terdiri atas kerapatan dan indeks stomata. Hasil Analisis kluster manggis di Desa Pamona terdapat tiga kelompok aksesi manggis yang beragam yaitu Pamona 4, Pamona 7 dan Pamona 3, di Desa Tendeadongi terdapat tiga kelompok aksesi manggis yang beragam yaitu Tendeadongi 15, Tendeadongi1 dan Tendeadongi 13. Sedangkan gabungan kedua desa di dapatkan empat kelompok aksesi yang beragam yaitu Pamona 3, Tendeadongi 1, Tendeadongi 13 dan Tendeadongi 15
Tidak tersedia versi lain