Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Margin Pemasaran Jahung Hibrida di Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi
Roadiah (E 321 14 160) Analisis Margin Pemasaran Jahung Hibrida di Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi (dibimbing oleh ibu Hj. Saharia Kassa dan ibu Yulianti Kalaba).
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Kondisi tersebut memberikan peluang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha dibidang pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran jagung hibrida, besarnya margin pemasaran yang diperoleh setiap lembaga pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran jagung hibrida, besarnya bagian harga yang diterima oleh petani (produsen) pada masing-masing saluran pemasaran jagung hibrida, dan mengetahui efisiensi pemasaran jagung hibrida. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, dengan mengambil 30 responden petani jagung hibrida dari 96 petani jagung hibrida yang ada di Desa Pulu, penentuan responden dengan metode sampel acak sederhana (simple random sampling method), penentuan responden pedagang digunakan cara penjajakan (tracing sampling) sebanyak 3 orang pedagang, yang terdiri 2 orang pedagang pengumpul yang ada di Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan dan 1 orang pedagang besar yang berada di Kota Palu, sedangkan responden konsumen sebanyak 2 orang yang ditentukan dengan metode penjajakan (tracing sampling), sehingga jumlah keseluruhan responden sebanyak 35 orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa saluran pemasaran jagung hibrida di Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi ada dua saluran : 1. Petani Pedagang Pengumpul Konsumen 2. Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Besar Konsumen Total margin pemasaran jagung hibrida yang diperoleh untuk saluran pertama yaitu sebesar Rp 500 dan total margin pemasaran jagung hibrida yang diperoleh untuk saluran kedua yaitu sebesar Rp 2.000. Bagian harga yang diterima petani pada saluran pertama sebesar 86,11% dan bagian harga yang diterima petani pada saluran kedua sebesar 60,00%, sehingga bagian harga yang paling besar diterima petani adalah pada saluran pertama. Saluran pertama nilai efisiensinya sebesar 18,06%, sedangkan pada saluran kedua nilai efisiensinya sebesar 35,04%. Dari dua saluran pemasaran jagung hibrida tersebut, saluran pertama lebih efisien dari pada saluran kedua.
Tidak tersedia versi lain