Skripsi Budidaya Pertanian
Analisis Sifat Fisik Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Di Daerah Aliran Sungai Tawaeli Kota Palu
Siti Haryati (E 281 14 257). Analisis Sifat Fisik Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Di Daerah Aliran Sungai Tawaeli Kota Palu (Uswah Hasanah dan Salapu Pagiu, 2018).
Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berhubungan dengan bentuk atau kondisi tanah asli, yang termaksud diantaranya yaitu tekstur, struktur, bobot isi tanah, porositas, stabilitas, konsistensi, warna maupun suhu tanah dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat fisik tanah pada beberapa penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai Tawaeli Kota Palu. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi peneliti maupun pembaca tentang karateristik beberapa sifat fisik tanah pada beberapa tipe penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai Tawaeli Kota Palu serta dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi petani untuk penggunaan lahan yang tepat di daerah tersebut. Penelitian ini di lakukan dengan empat tahap yaitu, penetapan satuan penggunaan lahan, pengambilan sampel tanah, analisis tanah di laboratorium dan analisis data. Penelitian diawali dengan penetapan satuan penggunaan lahan (SPL) yang dilakukan dengan menumpangtindihkan peta penggunaan lahan dan peta lereng. Delapan SPL yang terdiri dari SPL 1 pertanian lahan kering lereng 0-8%, SPL 2 pertanian lahan kering lereng 8-15%, SPL 3 semak belukar lereng 0-8%, SPL 4 semak belukar lereng 8-15%, SPL 5 semak belukar lereng 15-25%, SPL 6 hutan primer lereng 0-8%, SPL 7 hutan primer lereng 8-15%, dan SPL 8 hutan primer lereng 15-25%. Parameter sifat fisik tanah yang diamati adalah konduktifitas hidrolik, tekstur, bobot volume tanah, porositas, bahan organik, kadar air kapasitas lapang, kadar air jenuh, batas plastis, dan batas cair. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada SPL 1 tekstur lempung berdebu, bahan organik 1,84%, konduktifitas hidrolik 6,78 cm/jam, bobot volume tanah 1,34 g/cm3, porositas 39,05%, kadar air kapasitas lapang 30,11, kadar air jenuh 40,14, batas plastis 18,44, batas cair 33,26. SPL 2 tekstur lempung berpasir, bahan organik 1,14%, konduktifitas hidrolik 8,21 cm/jam, bobot volume tanah 1,29 g/cm3, porositas 40,21%, kadar air kapasitas lapang 29,95, kadar air jenuh 39,94, batas plastis 18,44%, batas cair 33,02%. SPL 3 tekstur pasir berlempung, bahan organik 3,26%, konduktifitas hidrolik 3,29 cm/jam, bobot volume tanah 1,49 g/cm3, porositas 34,70%, kadar air kapasitas lapang 31,97, kadar air jenuh 42,63, batas plastis 23,52%, batas cair 32,32%. SPL 4 tekstur lempung berdebu, bahan organik 3,83%, konduktifitas hidrolik 6,68 cm/jam, bobot volume tanah 1,37 g/cm3, porositas 37,57%, kadar air kapasitas lapang 28,98, kadar air jenuh 38,64, batas plastis 19,26%, batas cair 45,85%. SPL 5 tektur lempung berdebu, bahan organik 1,85%, konduktifitas hidrolik 2,11 cm/jam, bobot volume tanah 1,39 g/cm3, porositas 37,79%, kadar air kapasitas lapang 27,78, kadar air jenuh 37,04, batas plastis 19,42%, batas cair 42,71%. SPL 6 tekstur lempung berpasir, bahan organik 2,25%, konduktifitas hidrolik 9,34 cm/jam, bobot volume tanah 1,26 g/cm3, porositas 44,87%, kadar air kapasitas lapang 30,54, kadar air jenuh 40,72, batas plastis 18,16%, batas cair 33,98%. SPL 7 tektur pasir berlempung, bahan organik 3,47%, konduktifitas hidrolik 4,43
vi
cm/jam, bobot volume tanah 1,49 g/cm3, porositas 29,19%, kadar air kapasitas lapang 28,17, kadar air jenuh 37,56, batas plastis 16,60%, batas cair 35,13%. SPL 8 tektur lempung berdebu, bahan organik 5,21%, konduktifitas hidrolik 4,43 cm/jam, bobot volume tanah 1,35 g/cm3, porositas 39,68%, kadar air kapasitas lapang 29,61, kadar air jenuh 39,48, batas plastis 19,16%, batas cair 34,13%.
Tidak tersedia versi lain