Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Komparatif Produksi dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah Organik dan Non-Organik di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi
Dewi Vebriyanti (E 321 13 203). Analisis Komparatif Produksi dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah Organik dan Non-Organik di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. (dibimbing oleh Made Antara dan Effendy, 2017).
Bawang merah adalah salah satu komoditas hortikultura yang banyak di budidayakan masyarakat. Sulawesi Tengah merupakan salah satu wilayah penghasil bawang merah di Indonesia. Kabupaten Sigi juga merupakan salah satu daerah pengembangan tanaman bawang merah di Sulawesi Tengah. Kecamatan Sigi Biromaru adalah wilayah penghasil bawang merah terbesar di Kabupaten Sigi. Desa Oloboju yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Sigi Biromaru yang memproduksi bawang merah dengan menerapkan jenis metode pemberian pupuk organik dan non-organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pendapatan usahatani bawang merah organik dan non-organik, untuk mengetahui perbedaan yang nyata produksi dan pendapatan usahatani bawang merah organik dan non-organik. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2017. Penentuan responden dipilih dengan tehnik pengambilan sampel secara Proportional Stratified Random Sampling. Jumlah petani sampel yang diambil distratakan berdasarkan petani bawang merah organik dan non-organik, bawang merah organik sebanyak 12 orang petani dan bawang merah non-organik sebanyak 18 orang petani. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan usahatani dan analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani bawang merah perhektar di Desa Oloboju selama satu kali musim tanam untuk bawang merah organik sebesar Rp 12.379.686/ha/MT, sedangkan bawang merah non-organik sebesar Rp 8.031.033/ha/MT. Perbandingan produksi petani bawang merah organik dengan petani bawang merah non-organik di Desa Oloboju diperoleh nilai t-hitung sebesar 49,647 dengan α 5% > t-tabel 2,048. Begitu pula dengan perbandingan pendapatan petani diperoleh nilai t-hitung sebesar 50,975 > t-tabel pada α 5% yaitu 2,048. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya bahwa rata-rata produksi dan pendapatan usahatani bawang merah organik berbeda nyata dengan bawang merah non-organik.
Kata Kunci : Komparatif, Produksi, Pendapatan, Bawang Merah Organik dan Non-Organik
Tidak tersedia versi lain