Skripsi Budidaya Pertanian
Analisis Kepadatan dan Keragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Beberapa Tanaman Perkebunan di Desa Bakubakulu Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Nama
Muhammad Zul Masrikail (E 281 14 15). Analsis Kepadatan dan Keragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Beberapa Tanaman Perkebunan di Desa Bakubakulu Kecamatan Palolo (dibimbing oleh Yosep Soge Patadungan dan Isrun, 2018).
Fungi Mikoriza Arbuskula merupakan mikroba yang bersimbiosis mutualisme dengan perakaran tanaman. FMA berperan penting dalam menyediakan unsur hara yang tidak dapat dijangkau oleh akar tanaman. Sebagian besar tanaman daratan (± 80%) dapat bersimbiosis dengan FMA termaksud tanaman perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan Fungi Mikoriza Arbuskula pada sekitar perakaran beberapa tanaman perkebunan meliputi : Kakao (Theobroma cacao L.), Kelapa dalam (Cocos nucivera L.), Aren (Arenga pinnata Merr), Kemiri (Aleurites moluccana L.), dan Semak belukar. Mengetahui karakteristik morfologi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) meliputi : warna dan bentuk spora. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan januari sampai maret 2018 di laboratorium Agronomi dan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, kota Palu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Secara horizontal populasi spora Fungi Mikoriza Arbuskula terbanyak terdapat pada tanaman kelapa Jarak 2 meter dari tegakan tanaman, spora yang di temukan sebanyak 119 spora per 10 g tanah, kemudian jumlah spora paling sedikit terdapat pada tanaman kakao jarak 1 meter dari tegakan tanaman dengan jumlah spora 15 per 10 g tanah. Secara vertikal populasi FMA paling banyak ditemukan pada tanaman aren kedalaman 40 cm, spora yang ditemukan sebanyak 98 spora per 10 g tanah. Selanjutnya jumlah spora paling sedikit terlihat pada tanaman kakao kedalaman 40, spora yang ditemukan yaitu 14 spora per 10 g tanah. Analis keragaman warna yang ditemukan terdapat sembilan jenis warna spora yang berbeda, meliputi warna kuning bening, kuning, kuning hijau, kuning kemerahan, merah, coklat merah, coklat, coklat hitam, hitam. Spora yang ditemukan didominasi oleh warna hitam yaitu 337 spora, kemudian warna merah menjadi warna yang paling sedikit ditemukan yaitu berjumlah 15 spora. Kriteria pH dan tektur tanah relatif sama, sementara C-organik dan kadar air berbeda. Secara keseluruhan jumlah spora terbanyak terdapat pada aren dengan kadar air dan Corganik sedang. Kemudian jumlah spora paling sedikit di temukan pada tanah dengan C-organik dan kadar air tinggi yaitu pada kakao.
Tidak tersedia versi lain