Skripsi Budidaya Pertanian
Karakteristik Morfologi dan Anatomi Mangga ( Mangifera indica L. ) di Desa Bahoea reko-reko dan Desa Larobenu Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali
Asfar (E 281 11 179) Karakteristik Morfologi dan Anatomi Mangga ( Mangifera indica L. ) di Desa Bahoea reko-reko dan Desa Larobenu Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali ( Henry Barus dan Andi Ete)
Mangga (Mangifera indica L.) termasuk famili Anacardiaceae banyak dijumpai di daerah Asia Tenggara terutama dikepulauan Melanesia. Mangga termasuk komoditas buah unggulan Nasional yang mampu berperan sebagai sumber vitamin dan mineral, meningkatkan pendapatan petani, serta mendukung perkembangan industri dan ekspor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman karakter morfologi dan anatomi pada tanaman mangga di Desa Bahoea reko-reko dan di Desa Larobenu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali. Penelitian ini menggunakan metode survei dan deskriptif secara langsung. Kegiatan pertama dimaksudkan untuk menentukan lokasi penelitian. Lokasi penelitian di tentukan secara sengaja (purpose sampling) di Desa/Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Morowali. Lokasi dipilih dengan pertimbangan melihat penyebaran tanaman mangga yang ada di wilayah ini. Lokasi yang dipilih adalah wilayah Kecamatan Bungku Barat diwakili Desa Bahoea reko-reko dan Larobenu. Setiap desa dipilih secara acak sebanyak 15 tanaman mangga, sehingga secara keseluruhan tanaman mangga lokal yang digunakan berjumlah 30 pohon. Pengelompokkan ini menggambarkan hubungan kemiripan antar individu pohon koleksi mangga yang diamati berdasarkan morfologi dan anatomi daun, morfologi buah yang di analisis. Untuk menyimpulkan kekerabatan antara jenis yang diamati, semua data yang terkumpul dianalisis dengan menghitung jarak Euclid yang dipertautkan berdasarkan kekerabatan terdekat dengan bantuan komputer memakai program SYSTAT 8.0 Berdasarkan analisis kluster dari kedua Desa di Kecamatan Bungku Barat yang diwakili Desa Bahoea reko-reko dan Desa Larobenu menunjukkan bahwa keragaman morfologi dan antomi mangga pada jarak 0.7 di Desa Bahoea reko-reko didapatkan dua sampel aksesi yang terpilih yaitu diwakili BR7, BR13, sedangkan di Desa Lorobenu didapatkan empat sampel aksesi yang terpilih yaitu di wakili LB7, LB9, LB13 dan LB15. Sedangkan data gabungan Desa Bahoea reko-reko dan Larobenu didapatkan dua sampel aksesi yang terpilih yaitu BR7 dan BR13. Terbentuknya aksesi tersebut menjadi kelompok tersendiri merupakan pengaruh dari konsep keragaman jarak yang digunakan, sehingga hasil dendogram menunjukkan semakin besar jarak yang terbentuk dari pengelompokkan, maka semakin kecil keseragaman yang terjadi.
Tidak tersedia versi lain