Skripsi Budidaya Pertanian
Karakteristik Morfologi dan Anatomi Daun Tanaman Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff) di Desa Matansala dan Bahoruru Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali
Ardin (E 281 11 191), Karakteristik Morfologi dan Anatomi Daun Tanaman Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff) di Desa Matansala dan Bahoruru Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali (Ramli dan Ichwan S. Madauna, 2018). Tanaman mangga kweni (Mangifera odorata Griff) merupakan tanaman potensial untuk dikembangkan karena mempunyai tingkat keragaman genetik yang tinggi, sesuai dengan agroklimat Indonesia, disukai oleh hampir semua lapisan masyarakat dan memiliki pasar yang luas. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui jarak kekerabatan tanaman mangga kweni yang ada di Desa Matansala dan Bahoruru melalui dendogram analisis kluster dan mendapatkan aksesi tanaman mangga kweni terpilih melalui karakter morfologi dan anatomi daun untuk mencari pohon induk. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Matansala dan Bahoruru Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali pada bulan Desember 2016 sampai Mei 2017 menggunakan metode survei, kegiatan pertama adalah penentuan lokasi penelitian, yang ditentukan secara sengaja berdasarkan informasi masyarakat setempat. Total sampel tanaman mangga yang diamati untuk morfologi dan anatomi adalah 30 sampel yang terdiri dari 15 sampel dari Desa Matansala dan 15 sampel dari Desa Bahoruru dianalisis dengan menggunakan analisis kluster dalam bentuk dendogram dengan karakter pembeda morfologi adalah umur tanaman, tinggi tanaman, lingkar batang, warna batang, diameter kanopi, panjang helai daun, lebar helai daun dan panjang petiole sedangkan karakter pembeda anatomi adalah ukuran stomata, ukuran epidermis, jumlah stomata, jumlah epidermis, kerapatan stomata dan indeks stomata. Hasil penelitian pada aksesi mangga menunjukkan ciri morfologi dan anatomi yang berbeda. Di Desa Matansala terdapat tiga aksesi yang berbeda yaitu MT3, MT9 dan MT10 sedangkan di Desa Bahoruru terdapat tiga aksesi yaitu BU5, BU7, dan BU9, dan data gabungan Desa Matansala dan Desa Bahoruru terbentuk empat aksesi tanaman mangga kweni yang terpilih sebagai calon tanaman induk dari kedua Desa yaitu BU9, MT5, MT7, dan MT3. Hasil analisis kluster kedua desa pada jarak 0.476 menghasilkan empat aksesi yaitu BU9, MT5, MT7, dan MT3. Indeks stomata paling tinggi dari keempat aksesi tersebut yaitu BU9 0.467 dengan kerapatan stomata 24 mm2, MT7 0.454 dengan kerapatan stomata 33.33 mm2, MT3 0.438 dengan kerapatan stomata 33.33 mm2, dan MT5 0.310 dengan kerapatan stomata 24 mm2. Terpilihnya aksesi tersebut disebabkan oleh konsep jarak yang digunakan pada dendogram analisis kluster.
Kata Kunci : Mangga, morfologi, anatomi daun, dendogram
Tidak tersedia versi lain