Skripsi Budidaya Pertanian
Pertumbuhan Beberapa Padi Gogo Lokal Pada Berbagai Tingkat Ketersediaan Air
Nurahmadi (E 281 14 047). Pertumbuhan Beberapa Padi Gogo Lokal Pada Berbagai Tingkat Ketersediaan Air. (dibimbing oleh Fatthurahman dan Sakka Samudin).
Pertambahan penduduk dengan laju 1,45% per tahun (BKKBN, 2016), menyebabkan tingginya permintaan beras secara berkelanjutan. Upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras terus terhambat, diantaranya disebabkan oleh alih fungsi lahan sawah yang menyebabkan penurunan daya dukung lahan sawah terhadap produksi padi, sehingga perlu adanya lahan alternatif yang dapat menggantikan kemampuan lahan sawah dalam memenuhi kebutuhan beras. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan padi gogo yang dapat tumbuh pada lahan kering. Luas lahan kering di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik dan Informasi Pertanian (2014), mencapai 31,36 juta hektar, 4 kali lebih luas dari lahan sawah yang hanya 8,11 juta hektar. Permasalahan utama pada lahan kering adalah ketersediaan air yang sangat sedikit serta fluktuasi kadar air tanah yang besar, Hal ini menyebabkan seluruh proses metabolisme tanaman akan terhambat. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan penelitian tentang pertumbuhan tanaman padi gogo lokal pada berbagai tingkat ketersediaan air. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ketahanan masing-masing kultivar padi gogo terhadap tingkat ketersediaan air. mendapatkan kultivar padi gogo yang memiliki pertumbuhan lebih baik. mendapatkan tingkat ketersediaan air yang dapat menurunkan pertumbuhan padi gogo. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2017 sampai Januari 2018. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial dua faktor. Fator pertama adalah beberapa padi gogo lokal yang terdiri atas 4 (empat) perlakuan, yaitu: Padi Kultivar Kalendeng, Padi Kultivar Tagolu, Padi Kultivar Logi, Padi Kultivar Uva Buya, Kemudian faktor kedua adalah berbagai tingkat ketersediaan air yang terdiri atas 4 (empat) taraf perlakuan yaitu: 100% Kapasitas Lapang, 75% Kapasitas Lapang, 50% Kapasitas Lapang, 25% Kapasitas Lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kultivar Kalendeng mampu tumbuh dengan baik pada tingkat ketersediaan air kapasitas lapang, Kultivar Tagolu mampu tumbuh dengan baik sampai pada tingkat ketersediaan air 75% kapasitas lapang, Kultivar Logi mampu tumbuh dengan baik sampai pada tingkat ketersediaan air 50% kapasitas lapang, Kultivar Uva Buya mampu tumbuh dengan baik sampai pada tingkat ketersediaan air 75% kapasitas lapang, Kultivar Tagolu dan Logi menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kultivar lainnya. Padi gogo mampu timbuh dengan baik sampai pada tingkat ketersediaan air 50% kapasitas lapang.
Tidak tersedia versi lain