Skripsi Budidaya Pertanian
Klasifikasi Kemampuan Lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Wuno Kabupaten Sigi
Gufran Erfan (E 281 12 148), Klasifikasi Kemampuan Lahan di Daerah Aliran Sungai Wuno Kabupaten Sigi (Anthon Monde dan Abdul Rahman, 2018)
Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk pengembangan usaha pertanian, kebutuhan lahan pertanian semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, namun luasan lahan yang sesuai bagi kegiatan di bidang pertanian terbatas. Hal ini menjadi kendala untuk meningkatkan produksi pangan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Kemampuan lahan adalah penilaian atas kemampuan lahan untuk penggunaan tertentu yang dinilai dari masing-masing faktor penghambat. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya dan tidak dikuti dengan usaha konservasi tanah yang baik akan mempercepat terjadi erosi. Apabila tanah sudah tererosi maka produktivitas lahan akan menurun. Pengklasifikasian lahan dimaksudkan agar dalam pendayagunaan lahan yang digunakan sesuai dengan kemampuannya dan bagaimana menerapkan teknik konservasi tanah dan air yang sesuai dengan kemampuan lahan tersebut. DAS Wuno merupakan salah satu DAS yang berada di Kecamatan Sigi Biromaru dan Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, yang memiliki tingkat topografi yang berbeda-beda, baik dari kemiringan lereng, panjang lereng dan posisi lerengnya. Penggunaan lahannya terdiri dari sawah, hutan primer, kebun campuran, semak belukar, tegalan/ladang. penggunaan lahan yang bervariasi memungkinkan adanya ketidak sesuaian antara karakteristik lahan dengan penggunaannya. Kondisi ini dapat memungkinkan terjadinya erosi tanah dan akan berdampak pada produksi tanaman. Berdasarkan data dan informasi di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang klasifikasi kemampuan lahan di DAS Wuno Kabupaten Sigi. Penelitian ini bertujuan untuk menetapakan dan menentukan klasifikasi kemampuan lahan di DAS Wuno, Kabupaten Sigi. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang kondisi fisik lahan untuk menentukan kelas-kelas kemampun lahan yang ada di daerah penelitian. Seluruh informasi tersebut merupakan masukan penting bagi pemerintah dan masyarakat. Metode penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang pelaksanaannya di lakukan dengan survei secara langsung pada lokasi penelitian dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel tanah sebagai bahan untuk analisis di laboratorium. Pengambilan sampel tanah ditentukan secara sengaja (purposive sampling) pada peta unit lahan yang telah di buat dengan cara menumpang tindihkan (Overlay) peta penggunaan lahan, dan kelas kelerengan menggunakan aplikasi ArcGIS 10.0, sehingga didapatkan 7 unit lahan yaitu sawah 0-8%, kebun kakao 0-8%, tegalan 08%, kebun kakao 15-25%, semak 8-15%, hutan 15-25%, dan hutan >40%. Pengambilan sampel tanah di lakukan pada masing-masing unit lahan sebanyak 3 titik sampel, kecuali lahan hutan (>40%) sebanyak 4 titik sampel karena luasan lahannya lebih besar. Analisis data dilakukan dengan cara menilai kriteria-kriteria
Tidak tersedia versi lain