Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Penentuan Komoditi Unggulan Tanaman Pangan di Wilayah Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi
Tamrin (E 321 14 037) Penentuan komoditi unggulan tanaman pangan di wilayah Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi (dibimbing oleh Alimudin Laapo dan Ross Maliana Olva Amtiran) Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan seluru komponen masyarakat mengelola berbagai sumberdaya yang ada. Penentuan komoditi unggulan menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan melihat fenomena yang terjadi ditengah masyarakat petani, khususnya sektor tanaman pangan Kecamatan Sigi Biromaru saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat (bobot) kepentingan setiap kriteria penilaian komoditi unggulan tanaman pangan. serta menentukan komoditi pertanian pangan yang menjadi komoditi unggulan Kecamatan Sigi Biromaru di Kabupaten Sigi. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive). Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan cara (purposive sampling). Adapun yang menjadi responden yakni: kepala seksi pertanian tanaman pangan dan satu orang jajarannya (Dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Sigi), camat Kecamatan Sigi Biromaru dan 2 orang jajaranya, 2 orang dari BPTP Propinsi Sulawesi Tengah yang bertempat di Kecamatan Sigi Biromaru, 2 orang dari Dinas Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Tengah yang bertempat di Kecamatan Sigi Biromaru, 6 orang perangkat desa (sentra tanaman pangan di Kecamatan Sigi Biromaru). Alat analisis yang di gunakan adalah Metode Analytical Hierarchy Process dan Metode Perbandingan Eksponensial. Hasil penilaian/pembobotan kriteria unggulan menunjukkan harga sebesar 0,096, ketersediaan pasar sebesar 0,093, modal sebesar 0,091, sektor basis ekonomi daerah sebesar 0,089, sumbangan terhadap perekonomian sebesar 0,088, teknologi sebesar 0,086, sarana dan prasarana produksi sebesar 0,083, bahan baku dan manajemen usaha sebesar 0,082, penyerapan tenaga kerja sebesar 0,080, dapat di perbaharui sebesar 0,076, dan yang sosial budaya sebesar 0,055. Hasil penentuan komoditi unggulan secara berurutan menunjukkan komoditi padi sawah nilai bobot alternatf 13,012, jagung dengan nilai bobot alternatif 12,922, kacang tanah dengan nilai bobot alternatif 12,584, kedelai dengan nilai bobot alternatif 12,557, ubi kayu dengan nilai bobot alternatif 12,531, kacang hijau dengan nilai bobot alternatif 12,527, ubi jalar dengan nilai bobot alternatif 12,461 dan komoditi padi lading dengan nilai bobot alternatif 12,316.
Tidak tersedia versi lain