Skripsi Budidaya Pertanian
KARAKTERISTIK BEBERAPA KIMIA TANAH DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KAWATUNA PROVINSI SULAWESI TENGAH
FITRIANI (E 281 10 106) KARAKTERISTIK BEBERAPA KIMIA TANAH DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KAWATUNA PROVINSI SULAWESI TENGAH. DI BIMBING OLEH YOSEP SOGE PATA’DUNGAN DAN ABD. RAHIM THAHA.
DAS Kawatuna merupakan salah satu Sub DAS Palu. DAS kawatuna memiliki topografi yang berbukit-bukit dengan kemiringan 0% - >45% dan berbagai penggunaan lahan diantaranya hutan, ladang, perkebunan, dan lain-lain. Penggunaan lahan pada DAS Kawatuna umumnya masih bersifat tradisional dan belum diketahui kandungan kimiawi tanahnnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang studi kimiawi tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kawatuna Provinsi Sulawesi Tengah, untuk mengetahui sifat kimiawi tanah pada 3 tipe penggunaan lahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat kimia tanah pada 3 tipe penggunaan lahan di DAS Kawatuna Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitan ini yaitu menggunakan metode survey. Pengamatan serta pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara taktis. Dari setiap jenis tipe penggunaan lahan diambil 4 sub sampel lalu dikompositkan, sehingga di peroleh 5 cantoh tanah komposit untuk dianalisis dilaboratorium ilmu tanah Fakultas Pertanian. Berdasarkan hasil analisis dari lima tipe penggunaan lahan berbeda, Nilai pH H2O tertinggi diperoleh dari lahan Hutan yaitu 6,99. Sedangkan terendah diperoleh dari lahan ladang dengan kemiringan lereng > 40%. Hasil analisis pH KCl menunjukan bahwa semua nilai pH KCl berada pada kriteria masam sampai agak masam. pH KCl tertinggi diperoleh dari lahan ladang pada kemiringan lereng 8 - 15 %. Sedangkan nilai pH KCl terendah diperoleh dari lahan sawah. Nilai C-Organik tertinggi diperoleh dari lahan hutan (4.17). Sedangkan nilai COrganik sangat rendah diperoleh dari lahan ladang dengan kemiringan lereng >40% (0.39). Nilai P-Total tertinggi diperoleh dari lahan hutan pada kemiringan lereng >40% (57.86). Sedangkan terendah diperoleh dari lahan lading kemiringan lereng >40% (32.73). Nilai K-Total tertinggi diperoleh dari lahan hutan kemiringan lereng >40% (50,95) dan terendah diperoleh lahan ladang pada kemiringan lereng >40% (30). Nilai Calsium tertinggi diperoleh dari lahan hutan pada kemiringan lereng 8-15% (9.19). Sedangkan terendah diperoleh dari lahan lading di kemiringan lereng >40% (7.55). Nilai KTK tertinggi diperoleh dari lahan hutan dengan kemiringan lereng >40% (25.03). Sedangkan terendah diperoleh dari lahan lading pada kemiringan lereng >40% (2.87). Kandungan C/N rasio pada lima penggunaan lahan menunjukan bahwa setiap titik sampel tanah memiliki kandungan C/N rasio yang berbeda mulai dari kriteria sampai pada kriteria
Tidak tersedia versi lain