Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pemasaran Cabai Merah Keriting di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi
Mariana ( E 321 14 142 ) Analisis Pemasaran Cabai Merah Keriting di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Dibimbing oleh Hj. Saharia Kassa dan Abdul Muis), 2018.
Indonesia merupakan Negara agraris yang kaya akan hasil pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Kondisi tersebut memberikan peluang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha dibidang pertanian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui saluran pemasaran cabai merah keriting, besarnya marjin pemasaran yang diperoleh setiap lembaga pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran cabai merah keriting, besarnya bagian harga yang diterima oleh petani (produsen) pada masing-masing saluran pemasaran cabai merah keriting, dan mengetahui efisiensi pemasaran cabai merah keriting. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi dengan mengambil 33 responden petani cabai merah keriting dari 50 petani cabai merah keriting yang ada di Desa Jono Oge, penentuan responden pada penelitian ini, metode sampel acak sederhana (simple random sampling method), penentuan responden pedagang digunakan cara penjajakan (tracing sampling) sebanyak 3 orang pedagang, yang terdiri atas 1 orang pedagang pengumpul yang ada di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru dan 2 orang pedangang pengecer yang berada di Kota Palu, sedangkan responden konsumen sebanyak 5 orang yang secara (purposive), sehingga jumlah keseluruhan responden sebanyak 41 orang. Hasil analisis menunjukan bahwa saluran pemasaran cabai merah keriting di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi ada dua saluran : 1. Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen 2. Petani Pedagang Pengecer Konsumen
Total margin pemasaran cabai merah keriting yang diperoleh untuk saluran pertama yaitu sebesar Rp 6.000 dan total margin pemasaran cabai merah keriting yang diperoleh untuk saluran kedua sebesar Rp 3.000. Bagian harga yang diterima petani saluran pertama sebesar 82,60% dan bagian harga yang diterima petani pada saluran kedua sebesar 86,36%, sehingga bagian yang paling besar diterima petani adalah pada saluran pertama. Saluran pertama ini efisiensinya sebesar 3,04%, sedangkan pada saluran kedua nilai efisiensinya sebesar 1,81%. Dari dua saluran pemasaran cabai merah keriting tersebut, saluran yang efisien adalah saluran kedua.
Tidak tersedia versi lain