Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pemasaran Semangka Di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong
Oberton (E 321 14 200) Analisis Pemasaran Semangka di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong (dibimbing oleh Hj. Saharia Kassa dan Yulianti Kalaba).
Semangka(Citrullus) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang banyak di jumpai di beberapa daerah yang ada di Sulawesi Tengah. salah satu wilayah yang dapat mengahasilkan semangka adalah Kabupaten Parigi Moutong. Ada 4 kecamatan dari 23 kecamatan yang dapat menghasilkan produksi semangka di Parigi Moutong.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui, bentuk saluran pemasaran dan margin pemasaran semangka, bagian harga yang diterima petani (produsen) semangka pada masing-masing saluran pemasaran dan efisiensi pemasaran semangka pada masing-masing saluran pemasaran di Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong. Mengamil sebanyak 30 Responden petani dari 90 petani yang ada di Kotaraya dan 2 orang pedagang pengumpul serta 2 orang pedagang pengecer yang ada di Kotaraya dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling) dan metode Penjajakan (Tracing Sampling) untuk pedagang sehingga sampel secara keseluruhan berjumlah 34 responden.
Hasil analisis ada dua bentuk saluran pemasaran yang ada di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong, yaitu : saluran I) produsen menjual semangka kepada pedagang pengumpul, kemudian pedagang pengumpul menjual ke pedagang pengecer dan pedagang pengecer akan menjual ke konsumen akhir. Saluran II) Produsen menjual semangka ke pedagang pengecer dan pengecer akan menjual ke konsumen akhir. Margin total pemasaran semangka yang diperoleh pada saluran pertama yaitu Rp 2.000, dan margin total pemasaran yang diperoleh pada saluran kedua yaitu Rp 1.500. Margin total pemasaran yang kedua lebih kecil dibanding dengan margin total pemasaran yang terjadi pada saluran pertama. bagian harga yang diterima produsen pada saluran I sebesar 5,00%, sedangkan bagian harga yang diterima produsen pada pada saluran II yaitu sebesar 6,25%. Hal ini menandakan bahwa posisi produsen semangka pada saluran I dalam kondisi lemah di banding dengan saluran II, dikarenakan pada saluran II tidak terlibatnya pedagang pengumpul dalam proses saluran pemasaran. Sehingga nilai efisiensi pemasara saluran I sebesar 1,22%, dan pada saluran II sebesar 1,09%, sehingga saluran II lebih efisien di banding dengan saluran I.
Tidak tersedia versi lain