Skripsi Budidaya Pertanian
Analisis Kemunduran Benih Cengkeh (Eugenia Aromaticum L.) Berdasarkan Lama Pengeringan
Irawati (E 281 13 136). Analisis Kemunduran Benih Cengkeh (Eugenia aromaticum L) Berdasarkan Lama Pengeringan. (Dibimbing oleh Sakka Samudin dan Enny Adelina)
Cengkeh (Eugenia aromaticum L.) merupakan salah satu tanaman rempah asli Indonesia yang berasal dari kepulauan Maluku. Benih cengkeh merupakan benih rekalsitran dengan kandungan kadar air yang tinggi dan tidak memiliki masa dorman. Penurunan kadar air benih rekalsitran berkorelasi dengan tingkat viabilitas benih. Kemunduran benih rekalsitran akan sangat dipengaruhi oleh kadar air benih, karena air merupakan faktor utama dalam proses fisiologi benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemunduran benih cengkeh setelah pengeringan dan mengkaji hubungan lama pengeringanginan terhadap kadar air kritikal benih. Penelitian ini dilakukan dua tahap, tahap pertama uji viabilitas kecambah di pesemaian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu perbedaan lama waktu pengeringan, tahap kedua yaitu uji viabilitas bibit menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu lama waktu pengeringan (pengeringan yang dimaksud adalah pengeringan udara atau pengeringanginan didalam suatu ruangan), benih yang dipindahkan adalah benih yang berkecambah normal pada tahap pertama. Benih cengkeh tanpa pengeringan tidak mengalami kemunduran tetapi dengan pengeringan benih yang semakin lama akan mengakibatkan benih mengalami kemunduran, ditandai dengan daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, luas segitiga stamina dan indeks vigor hipotetik semakin menurun, pengeringan benih cengkeh selama 15 jam menyebabkan penurunan kadar air sampai 41,1%, dan pada kadar air inilah benih cengkeh mencapai kadar air kritikal.
Tidak tersedia versi lain