Skripsi Budidaya Pertanian
Inisiasi Tunas Pucuk Kentang (Solanum tuberosum L.) pada Kombinasi Konsentrasi Air Kelapa, NAA dan BAP secara In Vitro
Darmawati (E 281 14 172). Inisiasi tunas pucuk kentang (Solanum tuberosum L.) pada kombinasi konsentrasi air kelapa, NAA dan BAP secara in vitro (dibimbing oleh Prof. Ir Zainuddin Basri dan Dr.Ir. Ramal Yusuf, 2018).
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu umbi-umbian yang banyak digunakan sebagai sumber karbohidrat atau makanan pokok bagi masyarakat dunia setelah gandum, jagung dan beras. Sebagai umbi-umbian, kentang cukup menonjol dalam kandungan zat gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi air kelapa yang tepat untuk menumbuhkan tunas pucuk kentang secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2018 di Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 1 faktor yaitu A1 = 20 % Air Kelapa, A2 = 20 % Air Kelapa + 2 ppm BAP, A3 = 20 % Air Kelapa + 2 ppm NAA, A4 = 40 % Air Kelapa, A5 = 40 % Air Kelapa + 2 ppm BAP, A6 = 40 % Air Kelapa + 2 ppm NAA dengan 3 kali ulangan. Parameter pengamatan dimulai dengan waktu muncul akar, saat muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tanaman, jumlah daun. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka disimpulkan bahwa perlakuan dengan penambahan air kelapa, NAA dan BAP pada media kultur jaringan berpengaruh nyata terhadap waktu tumbuh akar dan jumlah tunas, sedangkan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan tidak nyata terhadap saat muncul tunas. Pada pengamatan waktu tumbuh akar menunjukan bahwa pembentukan akar paling cepat berada pada perlakuan 40% Air Kelapa + 2 ppm NAA dan 40% Air Kelapa + 0,5 ppm BAP yaitu 2,23 (HSP) hari setelah pengkulturan. Pada pengamatan jumlah tunas 2 MST (minggu setelah tanam) menunjukan bahwa perlakuan 40% Air Kelapa + 2 ppm NAA menghasilkan jumlah tunas tertinggi yaitu 5,33 tunas per eksplan. Pada pengamatan tinggi tanaman 2 MST menunjukan bahwa perlakuan 40% Air Kelapa menghasilkan tinggi tanaman tertinggi yaitu 7,60 cm per eksplan.
Tidak tersedia versi lain