Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pemasaran Kapuk Di Desa Dalaka Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala
Nelza Rezita ( E 321 14 205 ) Analisis Pemasaran Kapuk di Desa Dalaka Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala (dibimbing oleh Max Nur Alam dan Rustam Abd.Rauf).
Kapuk (Ceiba Pentandra) adalah salah satu komoditas perkebunan yang sudah sejak lama diperdagangkan sebagai salah satu sumber serat alami. Kapuk memiliki sifat-sifat serat yang baik sebagai bahan baku industri antara lain peredam suara, pelampung kapal, dan perabot rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk saluran pemasaran dan berapa besar margin pemasaran kapuk pada masing-masing saluran pemasaran, mengetahui besar bagian harga yang diterima oleh produsen (petani) kapuk pada masing-masing saluran pemasaran dan mengetahui besar tingkat efisiensi yang telah dicapai dalam pemasaran kapuk di Desa Dalaka Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dalaka Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala dengan mengambil 27 responden petani kapuk dari 69 petani kapuk yang ada di Desa Dalaka, penentuan responden dengan metode sampel acak sederhana (simple random sampling method), Penentuan responden pada penelitian dapat diketahui dengan beberapa tahap yaitu dengan menggunakan rumus Standar Deviasi untuk mengetahui bahwa populasi responden bersifat homogen kemudian untuk menentukan jumlah sampel yang akan dipilih digunakan metode acak sederhana (simple random sampling method) dengan menggunakan rumus slovin. Penentuan responden pedagang digunakan metode penjajakan (Tracing Sampling), yaitu pengambilan sampel pedagang didasarkan atas informasi dari petani. Hasil analisis menunjukan bahwa saluran pemasaran kapuk di Desa Dalaka Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala ada dua saluran : 1. Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen 2. Petani Pedagang Pengecer Konsumen Total margin pemasaran kapuk yang diperoleh untuk saluran pertama yaitu sebesar Rp 2.000 dan total margin pemasaran kapuk yang diperoleh untuk saluran kedua sebesar Rp 1.000. Bagian harga yang diterima petani saluran pertama sebesar 71,42% dan bagian harga yang diterima petani pada saluran kedua sebesar 85,71%, sehingga bagian yang paling besar diterima petani adalah pada saluran pertama. Saluran pertama ini efisiensinya sebesar 5,00%, sedangkan pada saluran kedua nilai efisiensinya sebesar 2,21%. Dari dua saluran pemasaran kapuk tersebut, saluran yang efisien adalah saluran kedua.
Tidak tersedia versi lain