Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Kontribusi Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Terhadap Pendapatan Usahatani Rumahtangga di unit Pemukiman Transmigrasi Bulupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi
Ria Artha Heren Bansoe (E 321 14 052), Kontribusi Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Terhadap Pendapatan Usahatani Rumahtangga di Unit Pemukiman Transmigrasi Bulupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Dibimbing oleh Hadayani dan Yulianti Kalaba, 2018.
Cabai adalah salah satu komoditas hortikultura yang secara intensif mendapat perhatian utama pada level nasional periode 2015 – 2019. Cabai rawit dianggap sangat strategis dan ekonomis untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan pendapatan petani. UPT Bulupountu Jaya merupakan salah satu desa penghasil cabai rawit di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Selain mengusahakan tanaman cabai rawit petani desa setempat juga mengusahakan jenis tanaman lainnya seperti jagung, bawang, dan jenis sayuran seperti sawi, bayam dan kangkung. Tinggi rendahnya total pendapatan petani dipengaruhi langsung oleh tingkat pendapatan usahatani cabai rawit. Semakin besar pendapatan usahatani cabai rawit maka semakin tinggi pula kontribusinya terhadap pendapatan usahatani rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi usahatani cabai rawit terhadap pendapatan usahatani rumahtangga di UPT Bulupountu Jaya, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Penelitian ini dilaksanakan di UPT Bulupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi pada bulan April sampai Juni 2018. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan metode snowball sampling yakni sebanyak 36 responden. Alat analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan dan analisis kontribusi pendapatan. Analisis dihitung selama 6 bulan (Januari – Juni, 2018). Jenis usahatani yang diteliti adalah usahatani cabai rawit, jagung, bawang, dan sayuran seperti sawi, bayam dan kangkung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan usahatani cabai rawit terhadap pendapatan usahatani rumahtangga adalah sebesar 42,29% dari total pendapatan usahatani rumahtangga dengan rata-rata pendapatan Rp. 24.732.304,80 per hektar atau berkontribusi lebih besar dibanding dengan usahatani lainnya.
Tidak tersedia versi lain