Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi
Novita Sari (E321 13 059), Analisis Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Dibimbing oleh Saharia Kassa dan Dewi Nur Asih, 2018.
Pertanian merupakan salah satu basis yang sangat diharapkan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Pembangunan di sektor pertanian perlu mandapat perhatian yang serius dari berbagai pihak, mengingat hampir sebagian besar masyarakat Indonesia hidup dan bermata pencaharian sebagai petani. Hortikultura sebagai salah satu sub sektor pertanian merupakan komoditi yang cukup menjanjikan untuk menunjang kondisi ekonomi petani, diantaranya adalah komoditi cabai merah keriting yang benilai ekonomi dan gizi yang tinggi dan saat ini banyak digunakan sebagai kebutuhan bumbu masakan sehari-hari. Adapun manfaat dari penelitian ini untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam ilmu yang telah diperoleh khususnya pada kegiatan usahatani dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya yang meneliti pada bidang yang sama. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan desa penghasil Cabai Merah Keriting yang terbesar di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari – Februari 2018. Responden dalam penelitian ini ialah petani cabai merah keriting. Penentuan respoden petani cabai merah keriting dilakukan menggunakan metode sampel acak sederhana, dengan jumlah responden 30 orang dari total populasi 126 orang petani cabai merah keriting di Desa Jono Oge. Hasil analisis menunjukan bahwa rata-rata pendapatan yang diterima oleh petani cabai merah keriting di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi sebesar Rp. 26.061.465/ha/MT dengan rata-rata luas lahan yang dimiliki responden seluas 0,90 ha. Rata-rata pendapatan tersebut diperoleh dari rata-rata penerimaan sebesar Rp. 29.264.000/ha/MT dikurangi dengan rata-rata total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 8.248.061/ha/MT.
Tidak tersedia versi lain