Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pemasaran Ikan Cakalang Pada Usaha Kelompok Nelayan di Desa Paranggi Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong
Rian Afriandi (E 321 14 080) “Analisis Pemasaran Ikan Cakalang Pada Usaha Kelompok Nelayan di Desa Paranggi Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong” Dibimbing oleh Hj Hadayani dan Yulianti Kalaba, 2018. Ikan Cakalang termasuk jenis ikan tuna dalam famili Scombridae, ikan cakalang merupakan spesies katsuwonus pelamis. Pemasaran ikan cakalang di Desa Paranggi mengalami perbedaan harga yang cukup tinggi di antara jumlah yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima nelayan. Proses penyaluran ikan cakalang di Desa Paranggi Kecamatan Ampibabo tidak lepas dari peranan lembaga-lembaga pemasaran yang ada di Desa Paranggi, hal ini yang menyebabkan adanya biaya pemasaran. Peneliti melihat perlu melakukan penelitian guna menganalisis pemasaran ikan cakalang di Desa Paranggi Kecamatan Ampibabo sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai bentuk saluran, margin, dan efisiensi pemasarannya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paranggi Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli 2018. Penentuan responden nelayan dilakukan dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling), jumlah responden nelayan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 nelayan dari total jumlah populasi sebanyak 135 Nelayan. Penentuan responden pedagang digunakan metode penjajakan (tracing sampling), pengambilan sampel pedagang didasarkan atas informasi dari nelayan dan hasil yang diperoleh 2 pedagang pengumpul dan 4 pedagang pengecer dan 2 konsumen sehingga jumlah keseluruhan responden sebanyak 41 orang. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa saluran pemasaran ikan cakalang terdiri atas dua saluran pemasaran yaitu, saluran I terdiri atas Nelayan Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen dan saluran ke II terdiri atas Nelayan Pedagang Pengecer Konsumen. Saluran pertama terdapat margin total sebesar Rp. 13.000/Kg, sedangkan saluran kedua terdapat total margin sebesar Rp.10.000/Kg. Bagian harga yang diterima oleh nelayan ikan cakalang pada saluran I sebesar 48%sehingga nilai efisiensi saluran I adalah 6,70% sedangkan saluran ke II bagian harga yang diterima oleh nelayan ikan cakalang sebesar 60% sehingga nilai efisiensi saluran II adalah 1,36%. Pemasaran ikan cakalang yang lebih efisien adalah saluran II dibandingkan dengan saluran I. Hal ini dikarenakan pendeknya rantai pemasaran pada saluran II sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan lebih kecil sedangkan total nilai penjualan pada saluran II lebih besar dari saluran I.
Tidak tersedia versi lain