Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pemasaran Kelapa Dalam di Desa Lemo Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong
Ucen (E 321 14 067), Analisis Pemasaran Kelapa Dalam di Desa Lemo Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong (di bimbing oleh Hadayani, dan Sulaeman,).
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Subsektor perkebunan memegang peran penting bagi perekonomian nasional diantaranya adalah sub sektor kelapa dalam. Kelapa Dalam adalah sala satu komoditi perkebunan Indonesia yang cukup potensial dan strategis karena peranannya yang sangat besar bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan kelapa merupakan pohon yang serbaguna dan mempunyai nilai ekonomis sebagian sumber pendapatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk saluran pemasaran, margin pemasaran, bagian harga yang diterima petani serta efisiensi pemasaran kelapa dalam di Desa Lemo Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2018 di Desa Lemo Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode acak sedarhana (Simple Random Sampling Methode), dimana setiap sampel mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 30 orang dari 93 petani yang mengusahakan tanaman kelapa dalam di Desa Lemo. Pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan cara metode penjajakan (Tracing Sampling Methode) sehingga diperoleh sebanyak 2 orang pedagang pengumpul dan 1 orang pedagang besar dan 3 orang pedagang pengecer serta 3 orang konsumen, sehingga jumlah keseluruhan responden sebanyak 39 responden.
Hasil analisis pemasaran menunjukan bahwa saluran pemasaran kelapa dalam di Desa Lemo melalui 3 saluran pemasaran yaitu:
1. PetaniPedagang pengumpul Pedagang besar Pedagang pengecer Konsumen 2. PetaniPedagang besar Pedagang pengecer Konsumen 3. PetaniPedagang pengumpul Pedagang besar Konsumen Hasil analisis margin total pemasaran kelapa dalam saluran 1 yaitu MT=Rp.1.300/kg, saluran kedua yaitu MT = Rp. 2.300/kg, sedangkan saluran ketiga yaitu MT=Rp.1.300/kg. Bagian harga yang diperoleh petani dari pemasaran kelapa dalam pada saluran pertama yaitu sebesar 26,00%, bagian harga yang diterima petani pada saluran kedua yaitu sebesar 46,00%, sedangkan bagian harga yang diterima petani pada saluran ketiga yaitu 26,00%. Efisiensi pemasaran kelapa dalam pada saluran pertama diperoleh hasil sebesar 10,66%, saluran kedua diperoleh hasil sebesar 14,20%, dan pada saluran ketiga yaitu sebesar 7,90 %, sehingga pada saluran tersebut, saluran yang paling efisien yaitu saluran ketiga dengan nilai efisiensi sebesar 7,90 %.
Tidak tersedia versi lain