Skripsi Budidaya Pertanian
Inisiasi Kalus Bawang Merah Varietas Lembah Palu (Allium wakegi Araki) Pada Berbagai Intensitas Cahaya
Nurul Setya Rini (E 281 14 051). Inisiasi Kalus Bawang Merah Varietas Lembah Palu (Allium wakegi Araki) Pada Berbagai Intensitas Cahaya (Dibimbing Oleh Dr. Ir. Ramal Yusuf, M. Sc. dan Dr. Ir. Sakka Samudin, MP, 2018).
Bawang Merah (Allium wakegi Araki) merupakan komoditas sayuran rempah yang popular dikalangan masyarakat dan dapat digunakan sebagai penyedap rasa masakan maupun obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan intensitas cahaya yang baik untuk pertumbuhan kalus bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai Juni 2018 di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Faultas Pertanian, Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan tunggal yaitu intensitas cahaya yang terdiri dari 3 level yaitu cahaya intensitas rendah 0-100, cahaya intensitas sedang 300-800 lux dan cahaya intensitas tinggi 1000-4000 lux. Hasil penelitian menunjukan tanaman yang diletakan pada intensitas cahaya tinggi (1000-4000 lux) dapat mempercepat pembentukan kalus bawang merah varietas lembah palu lebih baik. Pada kondisi kultur yang demikian, kalus mulai terbentuk pada 13 hari setelah kultur. Intensitas cahaya sedang (300-800 lux) baik untuk mendapatkan presentase pembentukan kalus yang tinggi dan sel sel kalus embrionik. Presentase pembentukan kalus mencapai 32,46% dan sel sel kalus yang dihasilkan berwarna putih hingga 4 minggu setelah pengkulturan (MSP). Rata rata warna kalus putih terdapat pada 4 MSP dengan rata rata tekstur kalus remah sedangkan pada minggu ke 6 dan 8 warna kalus telah berwarna kuning, kuning kecoklatan hingga coklat dengan tekstur yang mengalami perubahan menjadi berair yang menyatakan bahwa sel sel kalus telah tua.
Tidak tersedia versi lain