Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Penentuan Komoditi Unggulan Subsektor Perkebunan dan Strategi Pengembangannya di Kabupaten Parigi Moutong
Nurfadhila (E 321 14 084), Penentuan Komoditi Unggulan Subsektor Perkebunan dan Strategi Pengembangannya di Kabupaten Parigi Moutong, dibimbing oleh Hj. Marhawati Mapatoba dan Arifuddin Lamusa, 2018. Tanaman perkebunan merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Parigi Moutong. Menurut perhitungan PDRB Kabupaten Parigi Moutong tahun 2016, sektor pertanian berkontribusi sebesar 62,96% terhadap total PDRB. Tanaman perkebunan Kabupaten Parigi Moutong memiliki kontribusi sebesar 15,75% dari PDRB sektor pertanian, dari 15 komoditi yang tersebar seperti kelapa, cengkeh, kopi robustha, kakao, pala, lada, kepala sawit, dan lain-lain. Tujuan penelitan ini adalah mengetahui komoditi unggulan pada subsektor perkebunan dan menyusun strategi pengembangan komoditi unggulan pertama. Penelitian ini dilaksanakan dari Maret sampai dengan bulan Juli 2018. Penentuan responden dilakukan dengan cara judgemental sampling, yang berjumlah 10 orang. Metode analisis data adalah analisis Location Quotient (LQ) dan analisis SWOT. Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis LQ diperlihat bahwa nilai rata-rata terdapat 2 komoditi unggulan yang memiliki nilai LQ>1 adalah komoditi kakao dengan nilai sebesar 1,80 dan komoditi kelapa dengan nilai sebesar 1,2, sehingga dapat dirumuskan strategi pengembangan komoditi unggulan pertama atau terbesar dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis SWOT menunjukan bahwa, strategi pengembangan komoditi kakao berada pada kuadran III. Hal tersebut mengindikasikan bahwa, pengembangan usahatani kakao memiliki peluang pasar, namun masih memiliki beberapa kendala internal seperti : sarana dan prasarana belum menunjang, lemahnya kemampuan finansial, kualitas dan kuantitas SDM masih rendah dan kurangnya penerapan teknologi. Strategi pengembangan komoditi kakao di Kabupaten Parigi Moutong adalah strategi WO : (1). Program pelatihan dan pemberdayaan petani, (2). Peningkatan akses finansial terhadap lembaga keuangan, dan (3). Revitalisasi sarana dan prasarana pertanian.
Tidak tersedia versi lain