Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pemasaran Beras di Desa Laantula jaya Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali
Moh. Taufik ( E 321 14 012 ) Analisis Pemasaran Beras di Desa Laantula Jaya Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali (dibimbing oleh Hj. Hadayani dan Lien Damayanti). Sistem pemasaran merupakan bagian yang penting dari mata rantai barang sejak diproduksi sampai ketangan konsumen. Sistem pemasaran juga dapat menentukan efisiensi pasar, pemasaran yang menimbulkan biaya yang tinggi akan berdampak pada penghasilan produsen. Pemasaran beras yang efisien merupakan kondisi yang sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk saluran pemasaran dan margin pemasaran Beras pada masing-masing saluran pemasaran, besarnya margin pemasaran yang diperoleh setiap lembaga pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran beras, besarnya bagian harga yang diterima oleh petani (produsen) pada masing-masing saluran pemasaran dan mengetahui efesiensi pemasaran Beras pada masing-masing saluran pemasaran di Desa Laantula Jaya Kecamat Wita Ponda Kabupaten Morowali. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Laantula Jaya Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Laantula Jaya merupakan penghasil produksi padi sawah tertinggi di kecamatan Wita Ponda. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April-Juni 2018. Penentuan tempat penelitian ini dilaksanakan secara sengaja (proposive) dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa saluran pemasaran beras di Desa Laantula Jaya ada dua saluran yaitu : 1. Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen Petani menjual beras ke pedagang pengumpul sebesar 49.548 Kg, dengan harga Rp 7.800/Kg, kemudian di jual kembali ke pedagang pengecer sebanyak 49.098 Kg, dengan harga Rp 8.200/Kg, kemudian di jual kembali ke konsumen sebanyak 48.848Kg dengan harga Rp 9.800/Kg 2. Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Besar Pedagang Pengecer konsumen Petani menjual beras ke pedagang pengumpul sebesar 42.995 Kg, dengan harga Rp 7.800/Kg, kemudian di jual ke pedagang besar sebesar 42.595 Kg dengan harga Rp 8.100/Kg, kemudian di jual kembali ke pedagang pengecer sebanyak 42.295 Kg, dengan harga Rp 9.600/Kg, kemudian di jual kembali ke konsumen sebanyak 41.895Kg dengan harga Rp 10.200/Kg. Total margin pemasaran beras yang diperoleh untuk saluran pertama yaitu Rp 2.000, dan margin pemasaran beras yang diperoleh untuk saluran kedua yaitu sebesar Rp 2.400. Bagian harga yang diperoleh petani pada saluran pertama diperoleh 79,59%, dan untuk saluran kedua diperoleh petani sebesar 76,47%, sehingga bagian harga yang paling besar yang diterima petani adalah pada saluran pertama. Saluran pertama nilai efisiensinya sebesar 3,65% dan untuk saluran kedua sebesar 8,46%. Sehingga saluran pertama lebih efisien dari saluran kedua.
Tidak tersedia versi lain