Skripsi Budidaya Pertanian
Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Gel. pada Berbagai Kombinasi Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr)
DELFRIN POLIWA (E 281 14 182), Karakteristik Fisik, kimia dan Organoleoptik Gel pada Berbagai Kombinasi Daun Cincau Hijau (Premna Oblongifolia. Merr). (dibimbing oleh Rostiati. Rahmatu dan Abdul. Rahim, 2019).
Tanaman cincau ini sangat bermanfaat buat konsumen tanaman cincau ini selain untuk membuat agar-agar, tanaman cincau juga bisa untuk membuat jelly drink (minuman) sebagai bahan pangan fungsional pada bahan ini kita bisa menganilisis organoleptiknya, kandungan gizinya. Daun cincau hijau juga banyak mengandung klorofil dan mungkin juga mengandung karotenoid. Secara tradisional, tanaman ini telah banyak digunakan sebagai obat penurun panas (antipyrectic), obat radang lambung, rasa mual, dan penurun tekanan darah tinggi. Untuk meningkatkan mutu dan keamanan gel cincau hijau dapat dilakukan dengan mengaplikasikan proses termasuk terhadap produk gel cincau hijau dalam kemasan. Produksi tanaman cincau hijau dikembangkan sebagai produk pangan yang kaya antioksidan dan dapat memperbaiki kondisi penderita kanker adalah cincau hijau (Premna oblongifora .Merr). Umumnya daun cincau hanya diolah menjadi Agar-agar, Agar-agar ini adalah salah satu produk yang kompleks dari hasil ekstraksi rumput laut kelas Rhodophyceae dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai bahan campuran dalam minuman. Kombinasi suatu penambahan karagenan dan lamanya pengeringan juga diperlukan untuk menghasilkan cincau hijau yang berkualitas baik dan disukai oleh panelis. Penelitian bertujuan mengetahui kombinasi pada daun cincau dan sifat fisik, kimia dan organoleptik gel bubuk daun hijau. Penelitian dilaksanakan mulai bulan November hingga Desember 2018 di Laboratorium Agroindustri Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Adapun perlakuan pada penelitian ini yaitu: Bubuk Daun Cincau (BDC 30% + 0% Agar-agar), (BDC 22,5% + 7,5% Agar-agar), (BDC 15% + 15% Agar-agar), (BDC 7,5% + 22,5% Agar-agar ), (BDC 0% + 30% Agar-agar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada karakteristik fisik gel cincau pada kombinasi 15% memiliki sineresis yang tertinggi 3,76%. Pada sifat kimia gel cincau dari bubuk daun cincau pada kadar air menunjukan bahwa bubuk daun cincau dengan penambahan agar-agar 30% memiliki kadar air yang tertinggi 89,747%. Pada kadar abu yakni menunjukan bahwa bubuk daun cincau dengan penambahan agar-agar 15% memiliki kadar abu yang tertinggi 0,45%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sineresis yang tertinggi sebesar 6,53% diperoleh melalui penambahan agar-agar 15%, kadar air yang tertinggi sebesar 89,747% diperoleh melalui penambahan agar-agar 0%, kadar abu yang tertinggi sebesar 0,45% diperoleh melalui penambahan agar-agar 15%, sifat sensoris meliputi warna, rasa, aroma dan tekstur dalam kategori suka oleh penelis. Dari hasil penelitian ternyata penambahan agar-agar 15% masih dapat diterima baik dari sifat fisik, sifat kimia, maupun sifat organoleptik gel. DELFRIN POLIWA (E 281 14 182), Karakteristik Fisik, kimia dan Organoleoptik Gel pada Berbagai Kombinasi Daun Cincau Hijau (Premna Oblongifolia. Merr). (dibimbing oleh Rostiati. Rahmatu dan Abdul. Rahim, 2019).
Tanaman cincau ini sangat bermanfaat buat konsumen tanaman cincau ini selain untuk membuat agar-agar, tanaman cincau juga bisa untuk membuat jelly drink (minuman) sebagai bahan pangan fungsional pada bahan ini kita bisa menganilisis organoleptiknya, kandungan gizinya. Daun cincau hijau juga banyak mengandung klorofil dan mungkin juga mengandung karotenoid. Secara tradisional, tanaman ini telah banyak digunakan sebagai obat penurun panas (antipyrectic), obat radang lambung, rasa mual, dan penurun tekanan darah tinggi. Untuk meningkatkan mutu dan keamanan gel cincau hijau dapat dilakukan dengan mengaplikasikan proses termasuk terhadap produk gel cincau hijau dalam kemasan. Produksi tanaman cincau hijau dikembangkan sebagai produk pangan yang kaya antioksidan dan dapat memperbaiki kondisi penderita kanker adalah cincau hijau (Premna oblongifora .Merr). Umumnya daun cincau hanya diolah menjadi Agar-agar, Agar-agar ini adalah salah satu produk yang kompleks dari hasil ekstraksi rumput laut kelas Rhodophyceae dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai bahan campuran dalam minuman. Kombinasi suatu penambahan karagenan dan lamanya pengeringan juga diperlukan untuk menghasilkan cincau hijau yang berkualitas baik dan disukai oleh panelis. Penelitian bertujuan mengetahui kombinasi pada daun cincau dan sifat fisik, kimia dan organoleptik gel bubuk daun hijau. Penelitian dilaksanakan mulai bulan November hingga Desember 2018 di Laboratorium Agroindustri Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Adapun perlakuan pada penelitian ini yaitu: Bubuk Daun Cincau (BDC 30% + 0% Agar-agar), (BDC 22,5% + 7,5% Agar-agar), (BDC 15% + 15% Agar-agar), (BDC 7,5% + 22,5% Agar-agar ), (BDC 0% + 30% Agar-agar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada karakteristik fisik gel cincau pada kombinasi 15% memiliki sineresis yang tertinggi 3,76%. Pada sifat kimia gel cincau dari bubuk daun cincau pada kadar air menunjukan bahwa bubuk daun cincau dengan penambahan agar-agar 30% memiliki kadar air yang tertinggi 89,747%. Pada kadar abu yakni menunjukan bahwa bubuk daun cincau dengan penambahan agar-agar 15% memiliki kadar abu yang tertinggi 0,45%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sineresis yang tertinggi sebesar 6,53% diperoleh melalui penambahan agar-agar 15%, kadar air yang tertinggi sebesar 89,747% diperoleh melalui penambahan agar-agar 0%, kadar abu yang tertinggi sebesar 0,45% diperoleh melalui penambahan agar-agar 15%, sifat sensoris meliputi warna, rasa, aroma dan tekstur dalam kategori suka oleh penelis. Dari hasil penelitian ternyata penambahan agar-agar 15% masih dapat diterima baik dari sifat fisik, sifat kimia, maupun sifat organoleptik gel.
Tidak tersedia versi lain