Skripsi Budidaya Pertanian
Respon Karakter Morfologi dan Fisiologi Padi Gogo Lokal (Oryza sativa L.) Kultivar Delima pada Tingkat Kelengasan Tanah Berbeda
Respons Karakter Morfologi dan Fisiologi Padi Gogo Lokal (Oryza sativa L.) Kultivar Delima Pada Tingkat Kelengasan Tanah Berbeda (dibimbing oleh Andi Ete, 2019).
Permasalahan utama pada lahan kering adalah ketersediaanrta fluktuasi kadar air tanah yang besar. Hal ini menyebabkan seluruh proses metabolisme tanaman akan terhambat. Upaya pengembangan padi gogo akan dihadapkan pada ketersediaan air yang rendah (Noor, 1996). Sifat tahan kekeringan yang dimiliki oleh suatu genotipe padi selalu berkaitan dengan perubahan-perubahan morfologis dan fisiologis sebagai cara adaptasi pada kondisi kekeringan, sehingga suatu genotipe padi tersebut dapat dikatakan tahan. Sifat-sifat tanaman baik morfologis maupun fisiologis dapat digunakan sebagai dasar penilaian sifat ketahanan terhadap kekeringan (Sammons, dkk, 1980). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakter morfologi dan fisiologi padi gogo lokal kultivar delima pada tingkat kelengasan tanah berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Mulai September 2018 sampai Januari 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu kondisi kapasitas lapang (KL) yang terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu kapasitas lapang (C0) (sebagai kontrol), 85% kapasitas lapang (C1), 70% kapasitas lapang (C2), dan 55% kapasitas lapang (C3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Setiap unit percobaan diwakili 1 ember dan setiap ember terdapat 2 tanaman, dengan demikian seluruhnya terdapat 48 tanaman. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa terdapat perbedaan respons pada tingkat kelengasan tanah yang ditunjukan oleh padi gogo kultivar delima pada kondisi 85% dan 70% memberikan respons pertumbuhan yang baik yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah total, jumlah gabah bernas, presentase gabah hampa, jumlah gabah per malai, bobot 1000 butir gabah berisi, kandungan air nisbih dan kandungan klorofil. Sedangkan kondisi 55% masih memberi pertumbuhan namun telah terjadi penurunan.
Tidak tersedia versi lain