Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Titik Impas Produk Olahan Cokelat Coverture pada Industri twins Chocolate di Kota Palu
Analisis Titik Impas Produk Olahan Cokelat Coverture pada Industri twins Chocolate di Kota Palu. Dibimbing oleh Made Antara dan Dafina Howara.
Kakao ialah salah satu komoditi yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Sulawesi Tengah.Pengusahaan kakao dikembangkan berdasarkan konsep keunggulan kompotetitif.Produk unggulan diharapkan mempunyai kekuatan dalam menghadapi era pasar bebas yang membutuhkan kerja keras.Sulawesi Tengah merupakan daerah kedua di Indonesia setelah Sulawesi Selatan sebagai penghasil kakao terbesar di Indonesia.
Industri Rumah Tangga Twins Chocolate merupakan salah satu industri pengolahan cokelat yang berada di Kota Palu Sulawesi Tengah.Industri ini mengolah cokelat setengah jadi untuk dijadikan cemilan cokelat dengan berbagai varian kemasan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar produksi yang dikeluarkan dan berapa besar penerimaan yang diperoleh sehingga industri mencapai titik impas.Penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Desember sampai dengan bulan Januari 2018.Penentuan responden dilakukan secara sengaja (Purposive).Responden yang diambil dalam penelitian terdiri dari 5 orang yang dipilih dari pihak-pihak internal dan eksternal. Responden pihak internal terdiri dari 1 orang pimpinan, 1orang karyawan bagian pemasaran, 1 orang karyawan bagian pengolahan, sedangkan responden pihak eksternal terdiri dari 2 orang konsumen.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa titik impas untuk kemasan 50 gram dicapai pada volume produksi sebanyak 118 kemasan sehingga diperoleh penerimaan dan total biaya produksi saat titik impas sebesar Rp4.700.000.Titik impas untuk kemasan 10 gram dcapai pada volume produksi sebanyak 66 kemasan sehingga diperoleh penerimaan dan total biaya produksi saat titik impas sebesar Rp 660.000. Apabila industri mencapai penjualan melebihi volume produksi dengan penerimaan dan total biaya pada posisi titik impas berarti perusahaan tersebut memperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika hasil produksi perusahaan dibawah volume produksi berarti perusahaan mengalami kerugian, dan apabila perusahaan mencapai volume produksi dengan penerimaan dan total biaya pada posisi titik impas berarti perusahaan berada pada posisi titik impas atau perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian (impas).
Tidak tersedia versi lain