Skripsi Budidaya Pertanian
Prediksi Laju Erosi Dengan Metode Usle Di Sub Das Lariang Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Mamuju Utara
Prediksi Laju Erosi Dengan Metode Usle Di Sub Das Lariang Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Mamuju Utara (Dibimbing Oleh Uswah Hasanah dan Rachmat Zainuddin, 2020).
Erosi merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sangat serius pada suatu ekosistem daerah aliran sungai (DAS). penggunaan lahan yang ada di desa lariang yaitu kebun campuran, kebun kelapa sawit, pemukiman, pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur semak, semak belukar, tambak, dan penambangan pasir di pinggiran aliran sungai, sehingga dapat memicu terjadinya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk memperediksi seberapa besar laju Erosi yang akan terjadi pada berbagai unit lahan Di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Lariang Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara. Peta penggunaan lahan, peta lereng dan jenis tanah ditumpangtindihkan dengan menggunakan aplikasi ArcGIS 10,0, sehingga di dapatkan tujuh unit lahan, meliputi penggunaan lahan pertanian lahan kering campur semak, kebun campuran, pertanian lahan kering, kebun kelapa sawit dan semak belukar. Survei dilakukan pada unit lahan dengan pengamatan panjang lereng, kemiringan lereng, kedalaman efektif tanah, vegetasi dan tindakan konservasi. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara sengaja dengan mengambil tiga sampel pada setiap unit lahan. Prediksi erosi pada beberapa penggunaan lahan menggunakan persamaan USLE (Universal Soil Loss Equation). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil perhitungan prediksi erosi aktual dan potensial dapat di lihat bahwa Erosi Aktual tergolong tinggi terdapat pada unit lahan kelapa sawit (unit lahan 4) dengan jumlah 10,07 ton ha-1thn-1 dan tergolong rendah terdapat pada unit lahan semak belukar (unit lahan 7) dengan jumlah 0,57 ton ha-1 thn-1. Erosi potensial tergolong tinggi terdapat pada penggunaan lahan kelapa sawit (unit lahan 4) dengan jumlah 20,14 ton ha-1thn-1 sedangkan pada lahan semak belukar (unit lahan 7) tergolong sangat rendah dengan jumlah 1,89 ton ha-1thn-1. Erosi yang dapat ditoleransi tergolong tinggi pada unit lahan pertanian lahan kering campur semak (unit lahan 1) sebesar 26.75 ton/ha/thn sedangkan yang tergolong rendah pada unit lahan pertanian lahan kering (unit lahan 5) sebesar 18.33 ton/ha/thn. Indeks bahaya erosi di setiap unit lahan desa Lariang kecamatan tikke raya memiliki indeks bahaya erosi tergolong rendah dengan nilai 0,9 sampai 0,79.
Tidak tersedia versi lain