Skripsi Budidaya Pertanian
Identifikasi Morfologi dan Uji Viabilitas Kelor (Moringa oleifera L.) Untuk Pengadaan Benih Bermutu Di Kecamatan Palu Barat Kelurahan Balaroa
Identifikasi Morfologi dan Uji Viabilitas Kelor (Moringa oleifera L.) Untuk Pengadaan Benih Bermutu Di Kecamatan Palu Barat Kelurahan Balaroa (dibimbing oleh Enny Adelina dan Nuraeni, 2020) Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah, segala sesuatu yang berasal dari alam dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia salah satunya terdapat pada tanaman kelor. Kelor memiliki khasiat yang luar biasa pada semua bagian tanamannya baik daun, batang, akar maupun biji. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh keragaman kelor guna pengadaan benih melalui identifikasi morfologi, membedakan viabilitas aksesi kelor terpilih dan untuk memperoleh vigor bibit kelor tertinggi. Penelitan ini dilakukan melalui tiga tahap, yang pertama yaitu identifikasi morfologi menggunakan metode deskriptif dengan cara survei secara langsung di Kelurahan Balaroa dengan memilih secara sengaja 30 pohon, pada tahap kedua dilakukan uji viabilitas di pesemaian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, penanaman dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, dan tahap ketiga uji viabilitas/vigor di pembibitan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu sumber benih, penanamannya dilakukan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai April 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam aksesi kelor yang berbeda secara morfologi yaitu aksesi Balaroa 04, Balaroa 07, Balaroa 10, Balaroa 05, Balaroa 09, Balaroa 02. Ciri morfologi yang membedakan yaitu tinggi tanaman, diameter batang, diameter kanopi, bentuk kanopi, bentuk helai daun, panjang helai daun, lebar helai daun, ukuran panjang polong. Pada uji viabilitas di pesemaian menunjukkan hasil yang relatif sama, namun sumber benih kelor Balaroa 04 dan aksesi kelor Balaroa 07 cenderung memiliki kadar air benih, daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum dan kecepatan berkecambah lebih tinggi dibanding sumber benih kelor lainnya. Pada uji vigor bibit menunjukkan hasil bahwa aksesi kelor Balaroa 04 lebih baik berdasarkan tinggi tanaman dan jumlah tangkai daunnya tetapi vigor yang tidak berbeda dengan aksesi kelor Balaroa 07.
Tidak tersedia versi lain